Mohon tunggu...
Clarissa Alexandra
Clarissa Alexandra Mohon Tunggu... Freelancer - SMA Kolese Loyola

Clarissa Alexandra

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stem Sel, Inovasi Jadi Kontroversi

25 Agustus 2019   18:06 Diperbarui: 25 Agustus 2019   18:07 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jumlah rata-rata sel pada tubuh manusia berkisar antara 3-4 trilliun sel. Namun, darimanakah semua semua sel tersebut berawal? Bagaimana sel -- sel tercipta? Apabila terdapat sel sel tubuh kita mengalami kematian secara rutin,bagaimana tubuh kita bisa tetap sehat dan tidak mengalami penuaan dini? Stem sel adalah jawaban dari semua pertanyaan tersebut. Stem sel saat ini menjadi topik hangat dalam bidang medis. 

Para ilmuwan menggagaskan berbagai ide untuk menggunakan stem sel sebagai terapi untuk pasien dengan berbagai macam kondisi medis. Penyakit -- penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya seperti stroke, gangguan jantung, rematik, gangguan penglihatan dan lain-lain.     

Taukah kamu apa yang disebut dengan stem sel? Stem sel atau sel punca adalah sel yang masih murni atau belum memiliki tugas apapun dan memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi sel -- sel yang memiliki fungsinya masing -- masing, seperti sel pada otak yang membuat kita lbisa berpikir, sel pada mata yang membuat kita bisa melihat dan sel pada jantung yang membuat jantung kita bisa berdetak.     Stem sel memiliki 2 ciri khas yaitu differentiate dan self regenerate/self renew. 

Differentiate adalah kemampuan yang dimiliki stem sel untuk berdiferensiasi menjadi sel yang spesifik. Contohnya, stem sel di mata yang berdiferensiasi menjadi sel kerucut yanh berfungsi untuk memberikan pigmen pada mata. Self regenerate/ self renew adalah kemampuan yang dimiliki stem sel untuk membentuk dirinya sendiri dengan pembelahan. Karena 2 ciri khas inilah yang membuat stem sel menjadi sel yang 'spesial'.

Stem sel dibagi menjadi 4 jenis sel yaitu Totipotent, Pluripotent, Multipotent, dan Unipotent. Totipotent adalah stem sel yang mampu untuk menjadi lebih dari 220 jenis sel termasuk plasenta. Seperti yang terdapat pada zigot. Pluripotent adalah stem sel yang mampu untuk menjadi semua jenis sel kecuali plasenta. Seperti yang terdapat pada embryonic stem cell. Multipotent adalah stem sel yang mampu untuk berubah menjadi beberapa jenis sel. Seperti yang terdapat pada hematopoietic stem sel pada sumsum tulang belakang. Unipotent adalah stem sel yang hanya mampu untuk menjadi satu jenis sel saja.

Stem sel kini sedang hangat dibicarakan dalam dunia medis. Para ilmuwan sedang gencar melakukan penelitian stem sel ini. Terapi stem sel kini merupakan salah satu pencerahan baru bagi dunia medis. Terapi stem sel sendiri dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama, pengambilan stem sel yang berasal dari diri sendiri maupun orang lain. Stem sel dapat didapatkan pada sumsum tulang belakang, darah tepi dan darah tali pusat. Stem sel dapat diperoleh dari diri sendiri maupun orang lain. Ada 2 jenis stem sel yang dapat digunakan yaitu embrionic stem cell dan adult stem cell. Adult stem cell terdapat pada sumsum tulang belakang, darah tepi, adiposit (jaringan lemak), dan pankreas.

Pada saat pengambilan stem sel pada sumsum tulang belakang, pendonor berada pada keadaan anestesi total. Lalu, stem sel sumsum tulang belakang diambil dengan jarum suntik khusus yang disuntikan pada tulang belakang bagian panggul. Proses pengambilan stem sel biasanya memakan waktu sekita satu jam. Pada terapi stem sel yang diambil dari sumsum tulang belakang ini terdapat kelemahan. Kelemahan tersebut adalah orang yang menerima donor telah kehilangan sel darah putih karena terapi radiasi dan kemoterapi. Sel darah putih akan kembali terproduksi dalam jangka waktu 2-3 minggu. Sel darah putih akan diproduksi oleh sumsum tulang belakang agar orang yang menerima donor tidak mengalami infeksi. Selain itu, kelemahan yang lain adalah sulitnya mencari pendonor yang bersedia dan cocok untuk melakukan prosedur pengambilan stem sel sumsum tulang belakang.

Seperti pengambilan stem sel pada sumsum tulang belakang, pengambilan stem sel pada darah tepi juga membutuhkan donor. Namun, untuk menemukan stem sel darah tepi lebih mudah dan stem sel yang terdapat pada darah tepi lebih mudah untuk tumbuh daripada stem sel pada sumsum tulang belakang. Stem sel yang terkandung pada darah tepi tidak sebanyak stem sel yang terkandung pada sumsum tulang belakang. Oleh karena itu, untuk menstimulasi stem sel yang terdapat pada sumsum tulang belakang untuk berpindah ke aliram darah , pendonor akan diberikan granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF). Dengan menstimulasi ini, diharapkan jumlah stem sel yang terkandung dapat memenuhi dosis untuk melakukan suatu transplantasi. Pengambilan stem sel pada darah tepi ini dinamakan aferesis. Yang dibutuhkan penerima donor adalah stem sel hepatopoetik, maka darah pemdonor akan diambil dan dimasukkan ke dalam sebuah mesin. Pada mesin inilah stem sel diambil dan sisa komponen darah dikembalikan ke tubuh pendonor.

Embryonic stem cell dapat diperoleh dengan metode pengambilan stem sel dari janin yang sudah gugur dan melalui metode IVF (in vitro fertilization). Metode IVF (in vitro fertilization) dilakukan dengan cara mengambil stem sel dari embrio. Hal ini menjadi kontroversi karena apabila mengekstrak stem sel berarti merusak embrio. Anggapan orang orang tentang dimulai suatu kehidupan berbeda beda. Ada yang menganggap kehidupan dimulai pada saat seorang bayi dilahirkan, ada yang menganggap kehidupan dimulai saat embrio berubah menjadi janin, dan adapula yang menganggap kehidupam dimulai pada saat terjadi fertilisasi (pembuahan) dan embrio memiliki status dan hak moral seperti anak anak atau orang dewasa. Saya secara pribadi setuju dengan pengambilan stem sel dari janin yang sudah gugur. Pengambilan stem sel dari janin yang sudah gugur memiliki lebih banyak keuntungan dibanding kelemahan. Dr. Stojkovic berkata bahwa ia memiliki tujuan untuk mendemonstrasikan secara ilmiah bahwa janin yang sudah gugur dapat digunakan secara medis. Ia juga mendukung penggunaan sel embrio yang masih hidup untuk mendapatkan stem sel, namun pada negara tertentu seperti Amerika, pengambilan stem sel dari embrio yang masih hidup dilarang. Dan pengambilan stem sel dari janin yang gugur bisa sangat memudahkan orang-orang yang hidupnya terancam.

Saya setuju dengan kata-kata dari Robert Lanza, seorang ahli stem sel yang berbunyi "Kita harus mempertimbangkan semua pilihan yang ada."  Adapula Presiden Obama yang memperbolehkan praktik mengambil stem sel dari janin yang telah gugur. Presiden Obama berkata bahwa "Dengan memasukkannya ke dalam undang-undang, ini memberikan izin permanen dalam penelitian stem sel." Hal ini berarti pengambilan stem sel dari janin yang gugur diperbolehkan dengan persetujuan dari kedua orang tua.

Secara keseluruhan, seperti yang sudah saya katakan bahwa saya setuju dengan pengambilan stem sel dari janin yang sudah gugur. Pertama, embrionic stem cell dianggap sebagai sel yang paling tepat untuk mengobati penyakit penyakit seperti kanker, Alzheimer's, Parkison's, gangguan jantung, dan masih banyak lagi. Karena embrionic stem sel memiliki sifat pluripotent yang berarti ia bisa menjadi semua jenis sel. Kedua, dengan menggunakan stem sel dari janin yang sudah gugur maka tidak perlu untuk menghancurkan sel embrio yang masih hidup. Ketiga, pengambilan stem sel dari janin yang gugur baik dilakukan namun harus dengan persetujuan orang tua karena bagaimanapun janin adalah calon manusia dan penting bagi kita untuk melakukan prosedur dengan memikirkan tentang kemanusiaan. Saya berharap dengan ditemukannya pengobatan terapi stem sel ini masyarakat dapat lebih berpikir secara terbuka dan orang-orang yang menderita penyakit berat dapat sembuh dan menjalani hidup dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun