Mohon tunggu...
clarisa
clarisa Mohon Tunggu... mahasiswa universitas bangka belitung

saya suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adaptasi Istilah Teknologi Ke Dalam Bahasa Indonesia

12 Mei 2025   19:35 Diperbarui: 12 Mei 2025   19:34 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi global, bahasa Indonesia menghadapi tentangan besar. Bagaimana menyerap Istilah-istilah baru tanpa kehilangan jati dirinya. Dalam teknologi informasi kita sering dihadapkan dengan kata-kata seperti software, cloud computing, update, dan lain sebagainya. Sebagian Istilah ini langsung digunakan tanpa dijelaskan.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia yang digunakan dalam berbagai bidang seperti, pendidikan, pemerintahan, komunikasi sehari-hari dan media massa. Selain itu bahasa Indonesia juga dapat digunakan sebagai jembatan untuk mengakses informasi dan layanan di dunia digital. Dengan terus mengembangkan bahasa Indonesia dalam konteks teknologi, kita dapat memastikan bahwa masyarakat Indonesia tetap terhubung dan berdaya saing di era global.

Upaya adaptasi dapat dilakukan tanpa harus kehilangan kejelasan makna. Misalnya software dapat disebut “perangkat lunak”, update dapat menjadi “pembaruan”, dan cloud computing dapat menjadi “komputasi awan”. Meskipun tidak sepopuler padanannya, Istilah-istilah ini menunjukan bahwa bahasa Indonesia dapat menyesuaikan diri di era teknologi.

Istilah teknologi juga harus memperhatikan konteks penggunaannya. Tidak semua orang memiliki latar belakang yang sama dalam memahami istilah teknis. Oleh karena itu, penting untuk memberikan penjelasan yang jelas ketika menggunakan istilah-istilah tersebut. Misalnya, saat berbicara “big data” kita bisa menjelaskan bahwa istilah ini merujuk pada pengolahan data dalam jumlah besar yang dapat digunakan untuk analisis dan pengambilan keputusan. Selain itu istilah seperti “smartphone” telah menjadi bagian dari kosakata sehari-hari. Namun, perlu di pertimbangkan penggunaan istilah yang lebih sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, istilah “telepon pintar” bisa menjadi pengganti yang lebih lokal dan mudah dipahami.

Penggunaan teknologi dalam pendidikan telah mendorong munculnya kosakata baru yang berhubungan dengan kebutuhan zaman. Dengan meningkatnya akses terhadap internet dan kecerdasan buatan, istilah-istilah baru terus bermunculan yang dapat menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi perkembangan bahasa Indonesia. Adaptasi ini penting untuk memastikan bahwa Masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam dunia yang semakin terhubung, sekaligus untuk menjaga budaya dan bahasa di tengah arus globalisasi.

Selain peluang dalam perkembangan bahasa Indonesia, tantangan dalam penggunaan bahasa tetap ada. Banyak anak muda yang lebih memilih menggunakan bahasa campuran dan singkatan dalam komunikasi sehari-hari yang dapat mengancam keaslian bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi lembaga bahasa, pendidik, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menjaga hubungan dan keberlanjutan bahasa Indonesia di era digital saat ini. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat memastikan bahwa bahasa Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Adaptasi Istilah teknologi bukan sekedar bahasa, tetapi juga soal kedaulatan budaya dan literasi digital bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun