Mohon tunggu...
Sosok

Mas Djarot Koq Nggak Terdengar Gagasan Besar Bangun Sumut

20 Mei 2018   21:54 Diperbarui: 20 Mei 2018   22:29 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mungkin terbawa bayangan ketika Mas Djarot menjabat sebagai  Wagub dan juga Gubernur DKI maka dalam pikiranku ketika ikut bertarung pada pilgubsu akan muncul ide ide besar dari Mas Djarot. Setahuku Sumatera Utara adalah provinsi  yang punya sumber daya alam yang kaya.Sumber Daya Manusianya juga tergolong lumayan bagus.Di negara tercinta ini banyak tokoh tokoh Sumatera Utara yang punya peran penting.Pada Kabinet Kerja Jokowi sekarang ini, dua dari empat menteri koordinator berasal dari putra Sumut yaitu Luhut Binsar Panjaitan ,Menko Maritim dan Kelautan serta Darmin Nasution,Menteri Perekonomian.

Pengacara terkenal di Jakarta juga banyak berasal dari Sumut. Provinsi Sumatera Utara punya luas daratan 72.981 km persegi dengan jumlah penduduk sekitar 13.937.797( sensus 2015) menempatkannya sebagai provinsi keempat yang terbanyak penduduknya di Indonesia. Sumber daya alamnya yang kaya itu tersebar di 33 kabupaten/ kota.Destinasi wisata juga sangat banyak ditemui di provinsi ini.

Masyarakat nya kritis ,dinamis dan toleran serta terikat dengan ikatan kekerabatan yang kuat. Ketika Ibu Mega pada Januari 2018 mengumumkan Mas Djarot dicalonkan sebagai Gubernur Sumatera Utara aku meyakini Mas Djarot  sudah atau akan punya konsep atau gagasan gagasan besar untuk memacu pembangunan Sumatera Utara. 

Memang Mas Djarot setahuku belum pernah bertugas di provinsi ini tetapi dengan segudang pengalaman memimpin pemerintahan di Blitar dan di DKI tentu memudahkan Mas Djarot untuk mengidentifikasi masalah maupun potensi Sumatera Utara. Mas Djarot juga bisa meminta bantuan para tenaga profesional untuk membuat konsep tentang percepatan pembangunan Sumut.

Sesudah pasangan Djarot-Sihar Sitorus yang diusung PDIP dan PPP diumumkan KPU Sumut lolos sebagai peserta pilgubsu maka dibayanganku Mas Djarot langsung akan tancap gas memberitahu publik tentang rencana besar untuk pembangunan di provinsi yang dinamis itu. Tetapi sampai sekarang aku belum mendengar adanya gagasan yang demikian.

Kampanye pilgubsu sudah dimulai 15 Pebruari 2018 yang berarti sudah lebih dari 3 bulan kampanye itu terlaksana.Sesuai jadwal ,masa kampanye itu akan berakhir 15 Juni artinya kurang dari sebulan lagi dihitung dari sekarang .Tetapi gagasan besar yang kutunggu itu belum muncul juga. Yang kulihat selama masa kampanye ini, Mas Djarot hanyalah melakukan kegiatan kegiatan rutin ,menyambangi kelompok kelompok masyarakat ,mengunjungi kabupaten / kota ,bersilaturrahmi dengan tokoh tokoh masyarakat .Namun gagasan yang kutunggu itu dan juga mungkin ditunggu  oleh anggota masyarakat lainnya belum muncul juga.

Aku sudah dua kali menyaksikan debat pilgubsu yang disiarkan secara langsung media Tv yaitu tanggal 5 Mei dan 12 Mei 2018. Kubandingkan ketika mengikuti debat terbuka pada pilkada DKI 2017 ,kulihat ada perbedaan penampilan Mas Djarot pada dua debat itu. Kalau pada debat pilkada DKI terlihat Mas Djarot begitu bersemangat berdampingan dengan Ahok tapi pada debat pilgubsu kurang terlihat munculnya aura Mas Djarot.Malahan  pada debat pertama terkesan Mas Djarot kurang percaya diri sehingga aura nya juga tidak muncul .

Pada debat kedua penampilan Mas Djarot sudah semakin mantap tetapi gagasan besar yang kutunggu  itu tidak muncul jua. Aku teringat pada debat dan kampanye pilkada DKI ,begitu serunya pembahasan tentang reklamasi,penggusuran atau relokasi penduduk di kawasan kumuh,perbincangan tentang DP Rumah Susun ,penerbitan berbagai kartu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membuat debat pilkada DKI itu menjadi begitu hidup. 

Hal hal seperti itulah yang tidak kulihat pada debat pilgubsu. Memang Mas Djarot dan Bang Sihar ada mengusung jargon " Sumut Hebat" tetapi dalam pikiranku itu hanyalah sebatas jargon dan bukan gagasan.Begitu juga ada dikemukakan Sumut berarti Semua Urusan Mudah dan Transparan.Hal ini juga menurutku hanya sebatas semboyan atau sejenisnya.Dan perlu diingat akronim Sumut itu juga sudah diperkenalkan Gubsu T Erry Nuradi sebelum Mas Djarot datang di Sumut.

Kepanjangan kata " Sumut " yang demikian untuk mengobah persepsi tentang provinsi Sumatera Utara dalam halmana dimasa lalu Sumut sering diberi kepanjangan  " Semua Urusan Mesti Uang Tunai".

Seperti yang disampaikan sebelumnya masa kampanye tinggal 25 hari lagi .Ataukah gagasan Mas Djarot tentang pembangunan Sumut itu baru diungkapkan pada hari hari terakhir kampanye? Tentu Mas Djarot lah yang paling tahu tentang hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun