Mohon tunggu...
Clarasia Kiky
Clarasia Kiky Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kiky adalah pecinta sastra dan wastra Indonesia. Hasil corat-coretnya dapat ditemukan di dalam "Siluet Dalam Sketsa" terbitan Penerbit Buku Perempuan dan "Bongkar Pasang Negeri 5 Menara" terbitan Gramedia Pustaka Utama. Untuk menghubungi silakan email ke clarasia.kiky@yahoo.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bentuklah Sejarah, Tidak Hanya Belajar Darinya

16 Maret 2012   12:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:57 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"We are not studying human history. We are shaping it." --salah satu slogan yang terdapat dalam gerakan KONY 2012 Beberapa minggu ini sekolah tempat saya mengajar dihebohkan dengan beberapa diskusi yang berujung pada gerakan nyata KONY 2012. Pada awalnya saya sangat bingung tentang kehebohan tersebut. Kontan saya langsung bertanya kepada beberapa siswa. Ternyata mereka mendapatkan informasi ini melalui pelajaran Humanities (kalau di Indonesia pelajaran ini adalah semacam IPS Terpadu). Lantas apa itu Kony 2012? Mengapa banyak orang menghebohkannya? Mengapa saya tidak tahu menahu tentang hal ini? Sebelum kita mengulasnya, ada baiknya kita menyimak bersama-sama video berikut ini. Secara singkat, KONY 2012 adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk membuat orang-orang di dunia ini menyadari adanya kasus kejahatan dan pelanggaran HAM yang sudah terjadi selama lebih dari 20 tahun. Ketika orang-orang sadar akan adanya kasus ini, maka si penjahat HAM yang sedang bersembunyi entah dimana ini akan segera ditangkap dan diadili sesuai dengan jalur hukum. Sebagai informasi, penjahat yang bernama Joseph Kony ini adalah seorang yang selama lebih dari 25 tahun gemar menculik sekitar lebih dari 30.000 anak-anak di wilayah Uganda untuk dijadikan pasukan tentaranya. Mereka banyak mengalami kekerasan fisik dan seksual. Adapun tujuan dari Kony untuk memperkuat pasukannya adalah untuk menunjukkan kekuasaan pribadinya. Sungguh sebuah motivasi yang tidak jelas, bukan? Dan yang lebih membuat sedih lagi adalah ketika menyadari bahwa orang ini telah menangkring di nomor satu daftar pencarian Mahkamah Internasional (mengalahkan Khaddafy) sejak tahun 2005 namun usaha mereka belum berhasil hingga saat ini. Mengapa Mahkamah Internasional tidak berhasil? Menurut video ini, penyebabnya adalah karena Kony belum populer. Banyak orang belum mengetahui dia dan kejahatannya. Maka dari itu, jika pintu hati kita benar-benar terketuk setelah menonton tayangan video tadi, sudah selayaknya jika kita ikut berpartisipasi dalam menyukseskan penegakan keadilan di dunia. Bagaimana cara kita berpartisipasi untuk menyukseskan gerakan ini? Sesuai dengan yang telah diutarakan di dalam video, caranya ada banyak. Pertama, kita bisa menyebarkan video yang sudah saya bagikan di atas. Kedua, kita juga bisa membuat gerakan ini populer sehingga masyarakat menjadi peduli dengan menempelkan segala merchandise yang behubungan dengan gerakan ini. Ketiga, kita dapat mendorong hukum di negara kita untuk turut mendukung usaha dunia dalam memberantas kejahatan ini. Keadilan yang sukar diraih seperti ini tampaknya sangat membutuhkan kerja sama internasional yang kuat. Keempat, terus memantau grup facebook mereka. Dan yang kelima, kita juga bisa memberikan donasi melalui situs ini. Jadi tunggu apa lagi? Apakah kita hanya akan belajar sejarah manusia? Atau kita akan membentuk sejarah itu sendiri? Jawabannya ada di tangan Anda! [caption id="" align="aligncenter" width="525" caption="Cita-cita dunia di akhir 2012"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="358" caption="Bergabunglah dengan gerakan ini!"][/caption] Selamat Malam, Clarasia Kiky Puspita Anggraeni *seorang pendidik muda yang tengah terkaget-kaget

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun