Ibadah haji sudah usai dijalani. Arafah menjadi awal ritual haji dimulai. Di Arafah pula menjadi puncak pelaksanaan ibadah Haji. Maka Arafah adalah intisari pelaksanaan ibadah haji. Dalam prosesnya Arafah bisa disebut sebagai pusat studi hati bagi jamaah haji. Sebab Arafah mempunyai komponen-komponen penting bagi jamaah haji dalam mengasah hatinya.
Itulah sebabnya, secara syariat Arafah merupakan kunci ibadah haji. Sehingga dijelaskan oleh Nabi Muhammad, bahwa haji adalah Arafah. Maka semua jamaah haji, walaupun sakit sekalipun, harus mengikuti intisari ibadah di Arafah.
Arafah adalah Pusat Studi Hati Jamaah Haji
Sebagai intisari ibadah haji, Arafah hakikinya merupakan pusat studi bagi jamaah haji dalam mengasah hati. Di Arafah jamaah haji memperoleh pelajaran tentang substansi kehidupan. Di Arafah jamaah haji memperoleh pelajaran hidup tentang kearifan, kesabaran, keokhlasan, pengorbanan, dan ketaatan kepada sang Khaliq. Semua pelajaran tersebut harus ada di dalam hati para jamaah haji jika ingin meraih haji yang mabrur.
Oleh sebab itu, kemabruran haji selalu ditandai dengan perubahan hati. Setidaknya ada empat penanda terjadinya perubahan hati yang sekaligus menjadi penanda kemabruran haji. Empat penanda tersebut antara lain lebih arif, lebih sabar, lebih ikhlas, lebih senang berkorban, dan lebih taat kepada Allah. Yang terakhir merupakan puncak dari proses-proses sebelumnya. Â
Empat hal tersebut adalah pelajaran hati bagi jamaah haji yang sedang beribadah di tanah suci. Keempat hal tersebut dapat digali nilai dan mutiaranya saat ibadah wukuf di Arafah. Maka tepat kata nabi Muhammad, haji itu adalah Arafah. Karena di Arafahlah mutiara atau nilai-nilai utama haji diajarkan.
Pendek kata, Arafah merupakan pusat studi hati jamaah haji yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci. Di Arafah, jamaah haji diajarkan untuk mengasah hatinya melalui sikap arif, sabar, ikhlas, senang berkorban dan puncaknya adalah ketaatan total kepada Allah.
Menyingkap 5 Kurikulum Studi Hati di Arafah bagi Jamaah Haji
Untuk menyingkap isi kurikulum studi hati di Arafah, tidak bisa dilepaskan dari peran tokoh perubahan spiritual yang memainkan langkah perubahan dan peristiwa penting yang terjadi di Arafah. Di Arafah nabi Adam menyatakan taubat atas dosa-dosanya. Awal ujian ketaatan nabi Ibrahim kepada Allah SWT dimulai di Arafah. Di Arafah pula nabi Ismail menunjukkan kesabarannya saat mendengar informasi dari ayahnya untuk menyembelih dirinya. Di Arafah nabi Muhammad menjalankan haji wada'. Di Arafah pula turun ayat terakhir. Lima kurikulum studi hati bagi jamaah haji di Arafah diuraikan pada sub berikut:
1) Studi tentang Kearifan