Lebaran menjadi suatu momen yang paling ditunggu oleh para pemudik setiap tahun untuk bisa melaksanakan tradisi mudik ke kampung halamannya masing-masing. Hal tersebut dilakukan pada tanggal merah atau libur mendekati lebaran.Â
Kemacetan lalu lintas menjadi suatu kendala bagi masyarakat yang berkendara roda dua ataupun empat, salah satunya kemacetannya yaitu berada dijalan tol.Â
Terkait Kelancaran dan kenyamanan para pemudik dijalan Tol pihak pengawasan dari pemerintahan yaitu Korlantas Polri memberikan beberapa strategi atau upaya dalam kelancaran  di jalan tol untuk keberlangsungan para pemudik yang sedang melakukan perjalanan ke tujuannya masing-masing.
Tol Jakarta- Cikampek merupakan salah satu jalur yang dilalui pemudik, strategi yang dilakukan pihak Korlantas Polri yaitu memberikan sistem rekayasa lalu lintas seperti jalur Contraflow.Â
Contraflow sendiri dikutip dari (Liputan6.com) yaitu istilah yang digunakan dalam pengaturan lalu lintas dijalan tol saat terjadi peningkatan volume kendaraan.Â
Cara ini digunakan untuk mengoptimalkan kapasitas jalan tol dengan mengalihkan arus lalu lintas pada jalur yang berlawanan. Contraflow juga merupakan kebijakan yang dibuat untuk mengubah jalur yang semulanya searah menjadi dua arah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan pengendara dan memperlancar kendaaran para pemudik.
Strategi yang diberikan pemerintah melalui pihak Korlantas Polri dengan adanya jalur Contraflow ini memberikan dampak positif yaitu membantu masyarakat untuk memperlancar dan terhindar dari kemacetan selama perjalanan mudik dijalan tol.Â
Begitupun dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya jalur Contraflow ini yaitu banyaknya beberapa kendala seperti contoh kasus beberapa pekan yang lalu, yaitu kejadian kecelakaan di KM 58 tol Jakarta-Cikampek.Â
Kejadian tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor seperti pembatas jalan yang kurang aman, dan kurangnya kesehatan supir dalam mengendara serta kelebihan muatan mobil yang digunakan di jalur Contraflow tersebut sehingga mengakibatkan mobil Granmax yang berada di jalur Contraflow kiri membelokkan mobilnya ke jalur Contraflow kanan dan menabrak Bus Primajasa atau melawan jalur sehingga terjadinya kecelakaan.
Kejadian tersebut menjadi pusat perhatian umum, dan khusus oleh pihak Korlantas Polri yang memberikan kebijakan strategi jalur Contraflow ini karena dengan kejadian kecelakaan itu jalur Contraflow menjadi rawan untuk dilalui pemudik, begitu juga dengan pemudik yang tidak begitu paham dan mengetahui sistem jalur Contraflow ini. Terkait pasca kecelakaan ini pihak Korlantas Polri mengevaluasi proses sistem jalur tersebut.