Mohon tunggu...
Cinta Amanatur
Cinta Amanatur Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis adalah cara saya untuk mengekspresikan ide dan kreativitas. Awalnya saya hanya mengisi waktu luang dengan membaca berbagai media terutama novel, lalu mulai tertarik untuk menuangkan ide yang ada. Melalui hobi ini, saya berharap dapat terus berkembang dan berbagi wawasan dengan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tak Terlihat tapi Mematikan: Fakta Mengejutkan Tentang Mikroplastik

27 Mei 2025   20:31 Diperbarui: 27 Mei 2025   20:31 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pendahuluan
Dalam era modern, pencemaran lingkungan menjadi tantangan besar, terutama akibat peningkatan limbah plastik. Salah satu bentuk pencemaran yang kian mendapat sorotan dari para ahli biologi adalah mikroplastik, yaitu serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm. Meskipun kecil, dampaknya sangat besar, baik bagi ekosistem maupun kesehatan manusia.

Apa itu Mikroplastik?
Mikroplastik dapat berasal dari dua sumber utama:

  1. Primer -- diproduksi langsung dalam bentuk kecil, seperti mikroba pada scrub wajah atau industri tekstil sintetis.

  2. Sekunder -- hasil degradasi limbah plastik besar akibat sinar UV, ombak, atau proses biologis.

Dampak pada Ekosistem
Mikroplastik kini ditemukan hampir di seluruh habitat -- laut, danau, tanah, bahkan salju Arktik. Biota laut seperti plankton, ikan, hingga burung laut sering kali mengonsumsi mikroplastik karena bentuknya mirip makanan. Akumulasi mikroplastik dapat menghambat sistem pencernaan, menurunkan tingkat kelangsungan hidup, dan mengganggu rantai makanan.

Bahaya bagi Kesehatan Manusia
Melalui rantai makanan, mikroplastik bisa masuk ke tubuh manusia, terutama lewat konsumsi makanan laut. Penelitian menunjukkan bahwa partikel ini bisa mencapai organ tubuh dan membawa senyawa kimia berbahaya, seperti BPA dan ftalat, yang bersifat endokrin disruptor. Dampaknya bisa berupa gangguan hormonal, penurunan kesuburan, hingga potensi kanker.

Solusi dari Perspektif Biologi
Para biolog terus mencari solusi, salah satunya melalui biodegradasi plastik oleh mikroorganisme. Beberapa spesies bakteri dan jamur, seperti Ideonella sakaiensis dan Aspergillus sp., terbukti mampu menguraikan plastik PET. Pendekatan bioteknologi ini diharapkan mampu mengurangi akumulasi mikroplastik secara alami dan efisien.

Kesimpulan
Isu mikroplastik mencerminkan tantangan kompleks yang harus ditangani secara lintas disiplin, termasuk biologi, kimia, dan kebijakan lingkungan. Peran ilmu biologi sangat penting dalam memahami dampak, mekanisme penyebaran, serta menemukan solusi yang berkelanjutan. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengurangi penggunaan plastik dan mendukung inovasi ramah lingkungan menjadi kunci dalam mengatasi krisis mikroplastik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun