Mohon tunggu...
Cindy Lorensa
Cindy Lorensa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Salam Ilmu Komunikasi Lakukan segala sesuatu dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hoaks di Tengah Pandemi Virus Corona (Covid-19)

15 Agustus 2020   15:08 Diperbarui: 15 Agustus 2020   15:07 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia saat ini dihadapkan dengan virus yang di namakan virus corona atau disebut juga dengan Covid- 19. Virus corona baru yang menyebarkan pandemi Covid-19 di seluruh dunia menjadi perhatian kita semua.  WHO (World Health Organization)  menyatakan status pandemi menggambarkan suatu penyakit yang menyebar di antara orang-orang di banyak negara pada saat bersamaan.

Virus Corona atau covid -- 19 dipandang sebagai suatu hal yang sangat menakutkan dan dianggap mematikan bagi seluruh manusia di dunia. Keberadaan Covid-19 yang mematikan ini telah banyak menyita perhatian dunia dikarenakan telah banyak orang meninggal dunia di berbagai negara diakibatkan oleh virus ini.

Ada yang menanganinya dengan sangat serius, ada pula yang seolah-olah tak mau tahu, tapi karena hari demi hari penyebarannya semakin banyak, maka langkah konkret yang harus ditempuh sebagai antisipasi adalah membangun kerja sama yang baik dengan keluarga, rekan kerja, dan pihak pihak terkait. Banyak juga orang berpendapat bahwa virus ini diciptakan dengan sengaja agar mengurangi populasi manusia di bumi.

Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada Senin 2 Maret lalu. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun. Kasus pertama tersebut diduga berawal dari pertemuan perempuan 31 tahun itu dengan WN Jepang yang masuk ke wilayah Indonesia. Pertemuan terjadi di sebuah klub dansa di Jakarta pada 14 Februari.


Tercatat jumlah kasus Virus Corona (Covid-19) pada tanggal 15 Agustus 2020 di seluruh dunia 21,2 juta Jiwa dengan jumlah angka kematian 765 ribu jiwa dan angka kesembuhan 13,3 juta jiwa. Lima negara dengan jumlah kasus virus coronna terbanyak yaitu Amerika Serikat, Brazil, India, Rusia, dan Afrika Selatan. Sedangkan di Indonesia sendiri tercatat di urutan nomor 23 dengan jumlah kasus 135 ribu jiwa dengan angka kematian 6.021 jiwa dan angka kesembuhan 89.618 jiwa.


Beberapa bulan lalu pemerintah kita memberlakukan kebijakan PSBB ( pembatasan social berskala besar ) dan karantina wilayah. Kebijakan ini diambil guna memutus mata rantai penyebaran virus corona. Akibat dari kebijakan ini banyak karyawan yang di PHK, mahasiswa/i melakukan kuliah daring, anak sekolah diliburkan, tempat wisata ditutup dan bahkan tempat ibadah juga di tutup.

Tetapi sekarang sudah New Normal dimana masyarakat hidup berdampingan denga virus corona dan tetap dapat beraktivitas seperti biasa dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan seperti selalu menjaga kebersihan tangan dimana pun ataupun menggunakan hand sanitizer, tidak menyentuh wajah sembaranggan jika belum memastikan tangan sudah bersih, ketika bersin tutup dengan lengan bagian dalam, menggunakan masker saat melakukan aktivitas apapun, jaga jarak, jaga kesehatan dan kebersihan.


Media merupakan alat ataupun sarana yang digunakan untuk mencari ataupun mendapatkan informasi tentang sebuah peristiwa apa saja yang sedang terjadi. Disini lah peran media sangat penting dan dibutuhkan. Media dijadikan sebagai alat atau pun tolak ukur masyarakat dalam memperoleh berbagai informasi setiap hari nya baik dari seluruh dunia maupun dari negara itu sendiri.

Masyarakat dapat memperoleh informasi terkait Covid-19 dari berbagai media seperti media cetak, media elektronik dan media online internet. Seiring berkembang nya zaman dan teknologi semakin canggih masyarakat lebih suka mencari, melihat dan menerima informasi dari internet atau pun media social. Dengan muncul nya wabah Covid-19 ini pemberitaan media menjadi tolak ukur masyarakat dalam memperoleh informasi terkhususnya media sosial.

Di tengah pandemi Covid-19 pun masih ada orang menyalah gunakan media yang tidak bertanggung jawab dengan menyebarkan berita hoax sehingga menimbulkan kepanikan publik. Pemberitaan di berbagai media pun memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang dapat mempengaruhi khalayak dan juga menibulkan opini public.

Pemberitaan media mengenai Virus Corona (Covid-19) memberikan dampak kepada masyarakat luas, dengan adanya berita-berita simpang siur, hoax atau kurang tepat di media social seperti Whatsapp, Twitter, Facebook, Instagram dan lain sebagainya membuat masyarakat semakin bingung dan bahkan ada yang percaya dengan berita hoax tersebut tanpa mencari kebenaran nya terlebih dahulu. Pemberitaan mengenai meningkatnya jumlah penderita Covid-19 juga menimbulkan perasaan cemas yang berlebihan, stress dan merasa tertekan di kalangan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun