Mohon tunggu...
Cindy Florencine
Cindy Florencine Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Jadilah pribadi yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda di Masa Pandemi: Berkarya atau Berperilaku Menyimpang?

19 Oktober 2021   15:48 Diperbarui: 20 Oktober 2021   12:42 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Oleh: Cindy Florencine

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

Pemuda merupakan pilar utama dalam memajukan bangsa. Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno pernah berkata dalam pidatonya "Beri aku 10 orangtua pemuda, maka akan kuguncang dunia". Pernyataan ini jelas membuktikan bahwa peran pemuda amatlah penting dalam membawa perubahan positif bagi bangsa. 

Menurut UU No. 40/2009 tentang Kepemudaan, pemuda didenfinisikan sebagai warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) tahun sampai 30 (tiga puluh) tahun; Pemuda, terlebih di masa pandemi seperti ini diharapkan mampu untuk menggali potensi, bertanggung jawab, mengembangkan kemampuan aktualisasi diri dan kapasitasnya sebagai pemuda yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa. 

Akan menjadi suatu hal yang membanggakan jika pemuda mampu menjadi generasi yang mengukir prestasi dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Dari berbagai portal berita yang saya baca ataupun tonton di TV, banyak dari mereka yang menciptakan suatu inovasi yang tentunya sangat bermanfaat dan mampu menghasilkan keuntungan. 

Hal inilah yang patut diacungi jempol, karena pada dasarnya berkarya menjadi salah satu upaya dalam mengatasi penyimpangan sosial bagi para pemuda. 

Namun di sisi lain, tidak sedikit pemuda yang berulah dengan melakukan penyimpangan yang berakhir kurungan penjara. Jika para pembaca mungkin sering menonton acara The Police ataupun 86, banyak sekali kita lihat para pemuda yang melakukan perilaku menyimpang.Hal ini tentunya sangat berkontradiksi dengan fungsi eksistensi dari pemuda itu sendiri, yakni melanjutkan cita-cita mulia bangsa.

Kondisi pandemi Covid-19 dalam konteks positif, tidak menghalangi para pemuda berlomba-lomba untuk mengukir prestasi dan menciptakan suatu inovasi yang kreatif, namun di sisi lain dalam konteks negatif, pandemi ini juga tidak menghalangi kaum pemuda yang tidak bertanggungjawab untuk berperilaku menyimpang. 

Hal inilah yang tentunya menimbulkan pertanyaan di benak kita; Apa motivasi mereka tetap mampu berkarya di tengah pandemi? Tapi mengapa justru di masa pandemi ini masih saja banyak pemuda yang melakukan penyimpangan sosial? 

Apakah ada seseorang dengan latar belakang pernah melakukan perilaku menyimpang namun pada akhirnya dia mampu berkarya bagi bangsa? Semoga artikel ini bisa menjawab beberapa pertanyaan ini. Berbicara tentang pemuda tentu tak bisa lepas dari berbagai hal, termasuk perilaku sosial mereka, baik itu dalam segi positif, maupun negatif. 

Terlebih di masa pandemi seperti ini yang sempat membatasi ruang gerak mereka untuk bertatap muka secara langsung, beragam cara dapat dilakukan para pemuda dalam mengisi waktu luang disamping kegiatan utama  mereka yang mungkin belajar ataupun bekerja yang tentunya berbeda antarindividu. Misalnya dengan berkarya dengan menciptakan suatu inovasi yang selain mampu menghasilkan "cuan", dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun