Mohon tunggu...
Cindy Carneta
Cindy Carneta Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana Psikologi

Saya merupakan seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Bina Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencari Kesempatan dalam Kesempitan! Potensi Korupsi di Tengah Pandemi

4 Juli 2020   07:04 Diperbarui: 4 Juli 2020   08:21 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tahanan KPK (dok: kumparan.com)

Jika terdapat niat korupsi, silahkan digigit keras - Presiden Joko Widodo

Kehadiran COVID-19 di tengah masyarakat Indonesia selama kurang lebih 4 bulan ini nyatanya menimbulkan berbagai dampak yang signifikan baik secara langsung maupun secara tak langsung.

Mau tak mau banyak masyarakat dihadapkan pada situasi perekonomian yang begitu menyulitkan.

Namun, pada kenyataannya bukan hanya masyarakat yang mengalami situasi perekonomian yang menyulitkan, pemerintah pun mengalami situasi yang serupa.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia saat ini telah membuat semua sektor ekonomi terpukul.

Sekeras apapun pukulan yang diperoleh pemerintah dengan adanya kehadiran COVID-19 ini tidak membuat pemerintah melepaskan tanggung jawabnya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Hal tersebut dibuktikan dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan bantuan bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap dan bekerja pada sektor informal.

Sebanyak Rp 695,2 triliun pun dikucurkan oleh pihak pemerintah ke sejumlah sektor ekonomi dalam merespons wabah COVID-19 di Indonesia.

Namun siapa sangka? Dalam kondisi yang seperti ini pun terdapat potensi yang begitu besar untuk mencari keuntungan pribadi dari derita masyarakat dan pemerintah.

Menyikapi potensi korupsi dalam situasi sulit ini membuat pemerintah tak hanya tinggal diam.

Presiden Jokowi menegaskan siapa pun yang melakukan korupsi anggaran COVID-19 harus dan wajib untuk ditindak tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun