Selasa (19/5) Dita Karang resmi menjadi member dari girlband Secret Number dan juga merupakan member girlband K-Pop pertama dari Indonesia. Sontak saja, kabar tersebut menjadi sebuah berita bahagia bagi seluruh penggemar K-Pop di Tanah Air, termasuk saya dan merupakan wujud dari adanya afektif bermuatan positif dalam diri seluruh penggemar K-Pop ditanah air terhadap Dita Karang.
Bahkan music video dari girlband Secret Number dengan judul "Who Dis" meroket dengan cepat sejak diluncurkan. Kini videonya diakun YouTube sudah ditonton lebih dari tiga juta kali dan masuk daftar trending di Indonesia.Â
Apakah hal tersebut merupakan wujud nyata dari dukungan warganet Indonesia terhadap Dita Karang? Mungkin iya, karena saya sendiri saja telah menonton music video tersebut sebanyak tujuh kali sejak video tersebut tayang.
Dengan debutnya Dita Karang sebagai idol K-Pop membuat secercah harapan bagi banyak penggemar K-Pop Tanah Air yang juga ingin menjadi idol K-Pop sepertinya dikemudian hari. Tetapi apakah kalian tahu bahwa itu bukanlah hal yang mudah?
Perbedaan budaya, bahasa, jauh dari orang terkasih (keluarga), latihan keras, persaingan yang ketat antar girlband/boyband, hingga ancaman terserangnya gangguan psikologis seperti anxiety disorder, dan mood disorder (depression disorder, dan bipolar) yang menjadi sebuah ancaman terberat untuk menjadi seorang idol K-Pop.
Istilah culture shock mengungkapkan kurangnya arahan, perasaan tidak tahu apa yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan sesuatu dalam lingkungan baru, dan tidak tahu apa yang pantas atau tidak pantas. Insomnia, perubahan temperamen, munculnya penyakit seperti pusing hingga depresi merupakan gejala dari culture shock.
Bahasa Korea merupakan salah satu dari beberapa Bahasa di dunia yang tergolong sulit. Kesulitan utama dalam mempelajari Bahasa Korea adalah banyaknya partikel penanda.
Dalam bahasa Korea terdapat lebih dari 50 partikel untuk kata kerja atau kata benda. Setiap kata dalam bahasa Korea perlu diberi imbuhan di akhirnya sesuai perannya dalam kalimat dan Dita Karang berhasil fasih berbahasa Korea. So proud of her!