Mohon tunggu...
Cindy Aulia
Cindy Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Masyarakat UPI

Introvert's people

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Organisasi Pembelajar sebagai Kunci Meraih Kompetisi

19 Mei 2022   15:49 Diperbarui: 19 Mei 2022   15:55 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di dalam kehidupan ini tidak terlepas dengan yang namanya organisasi terutama di dalam dunia kerja. Sebuah organisasi yang unggul dalam persaingan sangat tergantung pada tingkat usaha dan kemauan untuk terus belajar. Seperti yang dikemukakan oleh (Druker, 1993) bahwa siapa pun termasuk sebuah organisasi yang belajar secara terus menerus, ia akan mengungguli pesaingnya. Ketatnya persaingan bisnis akibat semakin terbatasnya sumber daya ekonomi memaksa organisasi untuk terus menerus menerapkan strategi bisnis dan inovasi agar dapat berdaya saing tinggi.

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh sebuah organisasi untuk memenangkan semua kompetisi di berbagai bidang adalah dengan menciptakan organisasi pembelajar untuk semua orang (individu dan kelompok) dalam organisasi. Organisasi pembelajar merupakan sebuah organisasi yang mempunyai fokus untuk terus belajar, adaptif terhadap lingkungan eksternalnya, mengembangkan baik pembelajaran individual maupun kolektif, dan menggunakan hasil pembelajaran untuk mencapai hasil yang lebih baik. Organisasi pembelajar ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan ataupun kompetensi anggota di dalamnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, ada lima jurnal yang sudah penulis baca mengenai organisasi pembelajar ini. Jurnal yang pertama berjudul “International Journal of Information Manajement: “A learning organization in the service of knowledge manajement among nurses: A case study”. Studi ini mengidentifikasi dampak dari organisasi pembelajar terhadap aturan yang ada di dalam keperawatan kesehatan.

Menurut peserta studi kasus ini, organisasi pembelajar tampaknya memiliki dampak positif pada pekerjaan keperawatan sehari-hari, meskipun dampaknya di luar profesional dan aturan rumah sakit. Perubahan-perubahan ini terutama terlihat dalam hal transfer pengetahuan, dukungan praktik keperawatan, dan tujuan perawatan kesehatan yang berkualitas yang ingin dicapai oleh organisasi pembelajar sejak awal. Sangat penting bagi organisasi perawatan kesehatan untuk mengembangkan sebuah strategi, salah satunya melalui pengenalan organisasi pembelajaran yang dianggap menjanjikan sebuah manajemen pengetahuan yang lebih baik. Sebagai komentar terakhir, akan menarik untuk mempelajari di masa depan efek jangka panjang dari integrasi pembelajaran organisasi terhadap pengembangan profesional perawat serta profesional kesehatan lainnya yang merupakan bagian dari budaya baru ini.

Adapun jurnal yang kedua berjudul “Learning Organization Culture, Organizational Performance and Organizational Innovativeness In a Public Institution of Higher Education in Malaysia: A Preliminary Study” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat budaya organisasi pembelajaran. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa semua aspek pembelajaran budaya organisasi berhubungan secara signifikan dengan dua variabel terikat yaitu kinerja organisasi dan inovasi organisasi.

Studi ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang signifikan untuk menanamkan budaya organisasi pembelajaran di kalangan akademisi. Sebagai studi pendahuluan, hasil penelitian memberikan kontribusi besar terhadap pentingnya pembelajaran budaya organisasi dalam mendorong kinerja organisasi dan inovasi organisasi. Mengadopsi budaya organisasi pembelajaran adalah kunci untuk memastikan kinerja dan inovasi yang tinggi. Agar sebuah institusi dapat menciptakan akademika yang unggul, maka penting bagi institusi tersebut untuk mengadopsi budaya organisasi. Dilihat dari perspektif teoritis, penelitain ini memberikan wawasan baru mengenai budaya organisasi pembelajaran sebagai predictor keunggulan organisasi dalam hal kinerja dan inovasi.

Selanjutnya jurnal yang ketiga berjudul ” The Effects of Organizational Structures and Learning Organization on Job Embeddedness and Individual Adaptive Performance”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur organisasi dan organisasi pembelajaran terhadap keterikatan perkerjaan dan kinerja adaptif individu. Organisasi yang memutuskan untuk menjadi organisasi pembelajar memimpin individu untuk mempelajari keterampilan dan pengetahuan baru. 

Melalui cara ini memungkinkan anggota di dalamnya untuk memotivasi dan mengembangkan karir mereka. Baik struktur organisasi maupun organisasi pembelajar merupakan komponen penting pada sebuah organisasi yang dapat memberikan dampak positif pada sikap kerja individu. Dapat dikatakan bahwa organisasi pembelajar memainkan peran sebagai perantara antara struktur organisasi mekanis dan aktivitas adaptif individu. Selain itu, organisasi pembelajar secara positif mempengaruhi keterlibatan kerja individu dan kinerja adaptif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi dan organisasi pembelajaran menimbulkan beberapa output yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Organisasi pembelajaran merupakan sebuah hal yang penting dalam manajemen organisasi.

Jurnal keempat berjudul “Learning Organization and its Cultural Manifestation: Evidence from a Global White Goods Manufacturer”. Penelitian ini menggunakan teknik studi kasus eksplorasi untuk memahami fenomena organisasi pembelajar. Dari hasil wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kompetensi inti perusahaan dianggap sebagai organisasi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi banyak karakteristik organisasi pembelajar. Perusahaan memiliki struktur yang relatif tradisional, tetapi fleksibel dan inovatif. Keputusan dianalisis secara rinci sebelum diimplementasikan. Karyawan dianggap sebagai asset serta pengalaman dan pengetahuan dianggap lebih berharga daripada gelar. Selain itu, tujuan operasional perusahaan ditetapkan untuk tujuan individu.

Serta jurnal terakhir berjudul “Measuring the Impact of Learning Organization on Job Satisfaction and Individual Performance in Greek Advertising Sector”. Penelitian ini bertujuan untuk mengeskplorasi pola organisasi pembelajaran dalam sebuah asosiasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara organisasi pembelajar dengan kepuasan kerja. Semakin tinggi sebuah organisasi menempatkan pembelajaran sebagai prioritas utama, semakin tinggi pula tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaan mereka.

Di antara tujuh komponen organisasi pembelajaran, kepemimpinan strategis, pemberdayaan, tanya jawab dan dialog merupakan aspek terpenting yang berhubungan langsung dengan kepuasan kerja. Hasil penelitian menekankan bahwa semakin banyak perusahaan yang menanamkan model organisasi pembelajar, semakin tinggi kinerja karyawan. Selain itu, kepuasan kerja telah terbukti menjadi perantara hubungan antara organisasi pembelajar dengan kinerja individu. Individu yang bekerja pada sebuah organisasi pembelajar akan jauh merasa puas dengan pekerjaan yang telah mereka lakukan dan nantinya akan memperkuat kinerja mereka pada organisasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun