Cindi Aprilia, Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), UNISSULA
Dr.Ira Alia Maerani,S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum, UNISSULA
Pendidikan adalah hal yang penting di sepanjang hidup manusia karena pendidikan dapat menghasilkan manusia yang handal dan bermartabat.
Di masa seperti sekarang ini banyak sekali masyarakat atau individu yang mulai kehilangan nilai-nilai etika dan kesopanan. Maka dari itu penting sekali adanya sebuah pendidikan karakter agar bisa mengajarkan masyarakat atau individu tersebut menjadi lebih baik.
Berbicara mengenai pendidikan karakter, apasih yang dimaksud pendidikan karakter? Pendidikan karakter merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu pengajaran kepada anak maupumn orang dewasa untuk membantu mereka lebih berkembang dalam segi sopan santun, berperilaku baik secara sosial maupun emosional.
Karakter merupakan salah satu konsep menyeluruh yang merupakan subjek disiplin ilmu, mulai dari filsafat hingga teologi, sosiologi hingga psikologi. Dengan banyaknya teori yang bersaing dan saling bertentangan Thomas Lickona mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang disengaja untuk mengembangkan kebijakan yang baik untuk individu.
Karakter setiap individu tentu berbeda-beda, maka dari itu penting dan perlunya penerapan pendidikan karakter tersebut agar mereka yang memiliki karakter kurang baik bisa menjadi baik dan untuk mereka yang sudah memiliki karakter baik agar bertambah baik lagi. Suatu karakter yang berkaitan dengan pendidikan karakter paling sering mengacu pada seberapa baik seseorang. Dengan kata lain, seseorang yang menunjukkan kualitas pribadi yang diinginkan masyarakat dianggap memiliki karakter yang baik. Sedangkan mereka yang memiliki karakter tidak sesuai atau tidak diterima oleh masyarakat mereka dianggap memiliki karakter yang buruk.
Adapun hal-hal unruk mewujudkan pendidikan karakter karakter yang efektif, yaitu:
1.Mempromosikan nilai-nilai etika sebagai basis karakter.
2.Menggunakan pendekatan yang tajam dan efektif untuk membangun karakter.
3.Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter.