Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Leave Them Who Toxic

10 Oktober 2018   22:29 Diperbarui: 10 Oktober 2018   22:36 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam satu komunitas, apapun itu bentuk komunitasnya akan membentuk manusia kedalam suatu budaya yang didalamnya telah terlanjur terbentuk karakter kuat yang dibawanya, yang mungkin saja karakter ini sudah dibawa saat sudah mulai mengenal dunia. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap aktivitas yang nantinya menjadi output dari masing-masing komunitas tersebut.atu

Saat setiap manusia memiliki karakter, baik karakter yang kuat ataupun karakter yang lemah, hal ini ikut mempengaruhi tumbuh kembang suatu komunitas, terlebih lagi bila kita bicara mengenai komunitas pekerjaan, yang notabene sangat riskan untuk saling bergesekan satu sama lain sehingga sering kali kita jumpai terdapat gap antara satu karyawan dengan yang lainnya atau terdapat masalah yang tidak kunjung selesai yang diakibatkan oleh "ogahnya" untuk melakukan koordinasi atau hanya sekedar follow up atau bahkan sering terjadi dikarenakan banyak gap menimbulkan masalah kecil, namun karena dibiarkan lama menjadi masalah besar yang semakin meruncing.

Dunia pekerjaan memang selalu menarik untuk dibicarakan, berbagai karakter tumplek disini. Satu yang harus diingat adalah saat kita bekerja, tugas kita yang paling sederhana adalah bekerja dengan baik. 

Visi Misi perusahaan tidak akan tercapai bila karyawan bekerjanya tidak optimal.

Kemajuan dan perkembangan perusahaan juga akan terhambat bila kemampuan karyawan tidak dapat dimanfaatkan dengan baik.

Dari sekian bentuk struktur organisasi, setiap nama yang berada dibalik jabatan akan memiliki tanggungjawab sendiri-sendiri yang tentu memliki pengaruh untuk kemajuan perusahaan. Namun mereka tidak dapat berjalan tanpa ada lapisan-lapisan lain dalam company tersebut. Yang artinya setiap orang atau karyawan selalu memiliki nilai kontribusi dalam memberikan nilai angka kemajuan setiap company, sekalipun nilai kontribusi tersebut sangat tidak mempengaruhi terhadap angka nyata yang sudah ditargetkan, namun harus di mengerti bahwa lapisan yang tidak memiliki angka pun  tidak dapat diabaikan begitu saja. Contoh adalah OB (Office Boy), mereka tidak mempengaruhi angka yang sudah dibuat sedemikian rupa oleh sebuah company, namun bayangkan bila satu organisasi tak ada OB, apa mungkin akan dibuat piket setiap karyawan untuk menyapu, mengepel, bersihkan kaca sampai mencuci piring? Sungguh sangat tidak masuk akal.

Begitu pentingnya setiap kontribusi karyawan, dan begitu berartinya setiap aktivitas kerja yang dilakukan, maka masing-masing bagian harus mampu memahami  setiap business proses perusahaan, kinerja dan pengaruhnya baik secara internal ataupun eksternal.

Jangan pernah biarkan, bila dalam satu kelompok terdapat seorang karyawan yang tidak dapat menghargai karyawan lainnya, jangan pernah biarkan bila dalam satu kelompok terdapat gap yang pada akhirnya akan menciptakan kelompok dalam kelompok, jangan dibiarkan bila ada karyawan tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik bahkan menularkan hal tersebut kepada temannya, jangan pula biarkan bila dalam kelompok ada nilai senioritas. Apapun bentuknya, saat seorang karyawan tidak dapat menyatu dengan kelompoknya, maka dapat dipastikan dengan sangat akan mempengaruhi tingkat kerja secara keseluruhan. 

Bila dicermati , konteks karyawan seperti ini banyak. Merasa bisa melakukan sendiri pekerjaaanya maka biasanya karyawan model seperti ini akan memandang salah setiap informasi atau argumen yang disampaikan oleh orang lain.Mereka senang bekerja sendiri. 

Pada dasarnya bila kita mencari tahu hal-hal terkait ketidakpuasan kerja dan kinerja yang buruk, akan sangat banyak indikator pemicunya. Hal inilah yang dapat kita kategorikan sebagai RACUN. 

Racun adalah sebuah zat yang bila dibiarkan akan mematikan bagi yang menghisapnya ". Begitu juga dalam pekerjaan , bila sudah ditemukan indikator pemicu yang menuju ketidak baikan, menuju ke pecahnya kebersamaan dalam kelompok maka lakukan hal secepatnya, bisa di edukasi secara detail 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun