Mohon tunggu...
Friski Yuni
Friski Yuni Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Unjuk Gigi Indonesia Baru di Pertemuan IMF - Bank Dunia

30 September 2018   10:46 Diperbarui: 30 September 2018   10:50 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Indonesia paling sedikit bakal mengantongi pendapatan 1,5 trilyun rupiah dalam waktu dekat. Ini bukan omong kosong, karena dampak dari mega pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali minggu depan bakal menjadikan statement itu nyata.

Khususnya sejak awal 2018 kemarin, Bali sudah habis-habisan bersolek.

Pantas saja bersolek karena dalam waktu dekat, 8 -- 14 Oktober 2018, Bali akan menjadi tuan rumah ajang Temu Tahunan IMF dan World Bank. Jadi kali yang pertama di Indonesia, Bali dipilih karena akomodasi dan infrastrukturnya yang sudah memadai. Nusa Dua tepatnya akan menjadi venue pusat pertemuan para elite ekonom itu. Selain karena, ya tentu saja, Bali 'kan surganya wisata? Pemerintah pastinya sudah hitung-hitungan agar bisa sekalian mendisplay paket wisata unggulan negeri ini.

Menurut Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Panitia Nasional Pertemuan IMF -- Bank Dunia 2018, Indonesia merupakan tempat investasi yang potensial. Digadang-gadang, saat ini Indonesia menduduki posisi ke 15 negara dengan ekonomi terbesar dunia. Pembangunan infrastruktur menjadi fokus rezim saat ini. Khususnya teruntuk sektor pariwisata , maritim dan logistik. 

Geliat pembangunan pun tak semata hanya Jawa Bali. Daerah yang dulunya diabai orde baru, Papua dan Kalimantan, ikut menyicip nikmatnya infrastruktur. Yang teranyar, yaitu jalan tol trans Kalimantan dan jalan trans Papua.

Akan ada 5 tema utama dalam pertemuan nanti. Salah satunya ingin menekankan peran penting pihak swasta dalam memodali pembangunan infrastruktur. Kementrian BUMN akan menawarkan 79 proyek dari 22 badan usaha ke investor, dengan peluang investasi hingga 42 milliar dollar AS. Angka sebesar itu tentu bukan uang receh. Pun juga bukan angka yang fantastis. Walaupun sudah memeroleh predikat laik investasi oleh Lembaga Pemeringkat Standard and Poors, performa investasi negara kita terhitung rendah. Tercatat pada Defisit Transaksi Berjalan  triwulan II tahun 2018, defisit mencapai 3%. Menyentuh batas yang ditargetkan hanya 3% per tahun.

Pertemuan prestisius ini menemui momentum yang tepat. Perputaran uang dari delegasi asing yang diperkirakan berjumlah 13.000 orang, diharapkan dapat memberi tambahan untuk devisa negara. Belum lagi kemungkinan adanya teken kontrak di luar daripada itu. Ingat kan, delegasi-delegasi ini mayoritas berkantong tebal?

Ya memang bukannya tanpa modal, sejumlah dana senilai 886 Milyar Rupiah mesti digelontorkan. Paling banyak, dana itu mengalir untuk pembiayaan infrastruktur pendukung seperti pelabuhan Benoa, underpass Ngurah Rai, Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan juga yang iconic: Patung Garuda Wisnu Kencana.  Namun, proyeksi dana yang kembali juga tidak main-main. 

Diperkirakan 1,5 T Rupiah dana akan berputar di Bali minggu depan. Tapi itu pun hanya prakiraan biaya sewa kamar, makanan, perjalanan dan hal mendasar lainnya. Masih sangat mungkin Dollar yang masuk ke Indonesia bertambah, karena ada banyak lokasi eksotis lain di luar bali yang menunggu untuk dijelajah. Biarpun banyak yang sangsi, rasanya Indonesia tak perlu takut tidak balik modal.

Jor-joran pemerintah membiayai infrastruktur. Tentunya ingin dipamerkan kepada seluruh dunia. Telah lewat 20 tahun, sejak krisis moneter terberat negara ini teratasi. Pembenahan sudah dicicil seiring presiden dan kebijakan yang silih berganti, dan pada akhirnya melalui pertemuan ini lah Indonesia ingin unjuk gigi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun