Mohon tunggu...
cici framita
cici framita Mohon Tunggu... Human Resources - Enjoy life

Golden road

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Refleksi Bulan Desember

3 Desember 2020   10:12 Diperbarui: 3 Desember 2020   10:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum Desember berlalu, saya harus berbalik kanan untuk cek dan ricek atas segala tingkahlaku dan kelalaian dalam bulan-bulan yang telah berlalu. Bongkar gudang istilah para pedagang, yang baik disimpan, yang tidak baik dibuang, dan yang rusak diperbaiki. "Intropeksi" sangat penting demi perkembangan pribadi.  

Sikap buruk dan sikap baik ternyata itu sejalan yang selalu menemaniku, aku tidak bisa mengatakan bahwa aku seluruhnya baik, karena kadang yang baik yang saya lakukan belum tentu itu baik bagi mereka, "tersakiti lagi", dan akupun sadar bahwa aku tak luput dari kesalahan dan dosa. Mohon ampun adalah sikap pertama sebelum bulan ini berakhir. 

"O Yesus sembunyikanlah nama "Kuasa", jangan Kau sebutkan nama "Balas dendam", jangan Kau pakai nama "Keadilan". Semoga kami mendengar nama "Belaskasihan", semoga bergemalah dalam telingaku Nama Yesus, Ia menjadikan kita anak-anak Allah. Yesus adalah terang jiwa, pintu kehidupan dan dasar keselamatan abadi. Dasar itu menyokong gereja yang didirikan atas namanya. Nama yang semarak bagi pengkhotbah, melalui nama itu pewartaanya menjadi jelas dan diterima dengan baik.

O Nama yang manis, nama yang penuh rahmat, amat layak dicintai orang, penuh kekuatan. OlehMu hutang dihapus, musuh dikalahkan. OlehMu yang putus asa dibebaskan dari rasa takutnya, yang berbeban berat diperkuat dan disegarkan. Kemuliaan kaum beriman,pengajar para pengkhotbah, kekuatan bagi yang berjerih payah dan penopang bagi yang mau jatuh, semangat bagi yang menunggu penuh rindu, pengabulan bagi mereka yang meminta. 

Walau kesalahan menemaniku, tapi berkat kesempatan yang masih ada untuk berbenah, maka aku percaya kesalahan itu takkan menghalangi karya dan cintaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun