Mohon tunggu...
Rama Nuansa
Rama Nuansa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Wa: 082137191548, (civil, cakap, jurnalism, terpercaya, independent)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Katanya Independen, tapi Kok Ada PMII dan HMI

18 Februari 2020   05:07 Diperbarui: 18 Februari 2020   05:00 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pagi semuanya, iya walaupun tak lagi pagi namun semangat tetap menjadi semangat pagi. Teringat ketika dulu waktu masuk pengenalan dunia kampus. Yang ternyata isinya tetap sama dengan miniatur negara. Berlabel independen tanpa ada yang melatarbelakangi eh ternyata di situ semua organisasi berperan. Tatanan kampus yang nampak mempoles ilmu kepada cendikiawan ternodai dengan organisasi yang terlalu memainkan sistem. 

Maksudnya mahasiswa diberikan leluasa mengatur negara nya sendiri. Tanpa ada pengawasan serta lembar pertanggungjawaban dari setiap kegiatan mahasiswa. Kenapa demikian? Banyak sekali yang seharusnya dana digunakan untuk sedemikian menyukseskan kegiatan kampus, namun berbanding tebalik dengan kata kata yang dilontarkan. Mahasiswa begitu bangga di hadapan para siswa siswi SMA yang baru saja lulus. Belum mengenal abu-abu dari kejahatan mafia. 

Apa pernah di suatu kegiatan mahasiswa dilakukan pengawasan dari pihak kampus, mahasiswa, serta dewan pengawas?, Bahkan untuk urusan hal ini tetap saja berdalih di samarkan sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan. 

Dunia kampus memang sangat menguntungkan, bagaimana tidak? Dari SPP per semester dengan prodi yang biasa biasa saja cukup memutarkan gasing roda ekonomi keluarga dari mahasiswa. Hal ini sangat di sayangkan jikalau masih ada mafia mafia kampus yang berlagak independen namun kenyataannya mengincar uang kampus. 

Hal ini di lakukan dengan samar, sama seperti desas desusnya ayam kampus. Wkwkwk tapi kali ini tak membahas mengenai ayam kampus. Yang kita bahas ialah mafia mafia kampus yang mempergunakan dana kegiatan kampus hanya untuk kepentingan sepihak. Sebenarnya kasus seperti ini bisa di katakan tindak korupsi. 

Melatih generasi bangsa dengan di labeli "Agent of Control" itu semua hanya lah label dalam kemasan. Maksudnya apa yang di pakai tentunya produk dari kemasan bukan lah kemasannya. Nah produk yang dimaksud ialah, penyakit lama dari Indonesia. 

Iya penyakit yang tak pernah ditemukan obat penawar nya. Yaitu korupsi, dari zaman kolonial harta menjadi manipulasi dari mata manusia. Termasuk juga mahasiswa.

Yang kata mahasiswa itu idealis tentunya salah besar, jikalau memang penerapan dari doktrin yang mengatakan bahwa mahasiswa harus lah idealis toh nyatanya tetap pragmatis terhadap kenyataan. 

Jadi tawaran idealis itu sebenarnya harga dari produk yang akan dibeli para mahasiswa baru. Kenapa demikian? Karena tak biru kuning maupun hijau hitam "mereka ".

( mafia yang haus akan uang, namun mendapatkan nya dengan secara tidak benar) coba saja kalau ada dewan pengawas dari universitas mungkin hal hal gelap seperti ini dapat di cegah. 

Karena dengan sedikit pengawasan mahasiswa tak leluasa menggunakan uang dari akademisi bangku kuliahan. Banyangkan saja, jikalau rencana nya berhasil mereka dapat dana sekitar 9 juta dan itu tidak tercium dari pihak dosen atau pihak akademisi. Panitia panitia pengenalan mahasiswa baru akan tertata rapi dalam permainannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun