Mohon tunggu...
Rama Nuansa
Rama Nuansa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Wa: 082137191548, (civil, cakap, jurnalism, terpercaya, independent)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Manis Aku Sayang Padamu" Bualan Kanda

14 Februari 2020   00:00 Diperbarui: 14 Februari 2020   00:04 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada nestapa strategi politik kekinian ala kanda HMI untuk menduduki jabatan di tataran kampus. Iya hal ini dilakukan demi untuk meraup untung dengan memacari kader dari suatu organisasi rivalnya. Dengan berdamai merayu ke hati dari kopri yang menjabat di tatanan kampus. Hal ini dilakukan hanya untuk regenerasi kanda dan adinda HMI dapat berdamai dengan rivalnya. Tatkala sudah mendapati tujuannya, ditinggalkan begitu saja. Toh ini merupakan cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Teman saya yang menjadi korban dari kanda HMI menjadikan bahwa ada yang salah dari suatu kepentingan hal ini. Kenapa demikian dilakukan agar kepentingan senior dari kanda HMI dapat berkuasa dan merasakan proses yang sama di tataran kampus. Tak perlu disalahkan, hal ini biasa di lakukan ketika uang tak dapat berbicara.

Apalah hati seorang kopri yang bisa diperdayakan bualan kanda HMI. Cobalah berpikir sejenak apa iya seorang hati wanita bisa di permainkan. Kurasa tak perlu memainkan hati seorang kopri, hanya untuk bernegosiasi demi regenerasi kadernya. Permainan tak sehat di lakukan hanya menguntungkan sepihak dari suatu organisasi.

"Aku tuh tak bisa nahan dari rayuan nya", kata dari suatu korban bualan mulai membekas di hati seorang korban. Dan setelah mendapati tujuannya, di saat itulah jurus ninja di andalkan. Perlahan secara diam diam tak meninggalkan jejak dan jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan. Kenapa dia pergi begitu saja dengan indahnya permainannya. Permainan api asmara di gunakan untuk kepentingan tujuan organisasi. Manis terkadang di lihat di rasakan di hati seorang kopri yang merasakan.

Kontestan rekrutmen dalam pengenalan mahasiswa baru belum begitu sempurna bagi mereka. Hanya dapat mempengaruhi dari beberapa mahasiswa saja. Di kala salah satu Universitas yang berkuasa hanya lah jas biru kuning. Hal dalam ini ada kecenderungan kepentingan di dunia akademik mahasiswa.

Karena permainan ini juga menjadi ladang bagi pihak kampus. Untuk meraup keuntungan, kenapa demikian ? Dengan Uang kuliah yang mencekik bagi keluarga dari suatu mahasiswa harus membanting tulang untuk membiayai kuliahnya. Dan keterlambatan mahasiswa dalam lulus menjadi ajang kapitalis di dunia akademis.

Menurut penulis dari salah satu mahasiswa yang tidak tergerak dalam kelicikan ini. Merupakan kejahatan terbesar di dunia kampus itu sendiri. Mereka mafia mafia kampus akan terus memperdayakan keuntungan ini. Dengan menduduki tatanan kampus mereka berhak dan leluasa menggunakan dana dari kampus. Saya tidak menyebutkan organisasi apa, namun kejahatan seperti lumrah di lakukan mahasiswa.

Yang katanya agent of Control ketika di awal pengenalan kampus. Namun control yang di maksud ialah control investasi organisasi. Hahaha lucu bukan, generasi bangsa di latih dengan penyakit lama. Iya korupsi , tak salah ketika pergantian kekuasaan di bangsa ini akan tetap ada walaupun berpuluh-puluh tahun Indonesia ini merdeka.

Dan yang jadi saksi terpaksa bungkam, karena yang di hadapi nya adalah penguasa di tatanan tersebut. Penyakit korupsi terus menjadi lingkaran setan yang tak dapat di hentikan. Karena setiap pelaku dari tindakan ini menjadi korban. Korban dari mafia besar kampus, pantas saja biaya biaya di dunia kampus menjadi begitu besar. Karena kepentingan itu digunakan sepihak dari suatu organisasi tersebut.

Cobalah untuk berpikir jernih dalam menerapkan kejahatan tersebut. Apa iya kita menyakiti manusia dengan cara cara yang menurutmu biasa di lakukan. Kejahatan yang dilakukan secara berulang-ulang akan menjadi kebenaran. Dan itu merupakan kebodohan yang dilakukan dari mahasiswa yang sekaligus menjadi korban dari kepentingan.

Banyak dari kepentingan itu di lakukan agar dapat memenuhi kebutuhan organisasi yang dilakukan. Seperti contoh nya saja membayar kesekretariatan dari suatu organisasi tersebut. Tak banyak yang mengetahui atau jangan jangan sudah banyak yang mengetahui namun diam diam saja. Dengan tertawaan haha hihi dari mahasiswa, kelicikan dari hal ini lah menjadi penyakit dari penerus bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun