Mohon tunggu...
chyntia tresna nastiti
chyntia tresna nastiti Mohon Tunggu... -

muslim | researcher, writer, pilot-wannabe | long-life learner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perkenalkan, Kami Apoteker

20 Februari 2014   07:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perkenalkan, kami apoteker.

Sudah kenal dengan kami? Rasanya belum banyak yang kenal, dan mungkin itulah mengapa banyak yang tak sayang *hiks. Entah dimana muara permasalahannya hingga apoteker tidak se-eksis rekan sejawat kesehatan lainnya, saya masih belum paham. Daripada membahas tentang itu, saya lebih memilih untuk memperkenalkan (sekali lagi) kepada masyarakat tentang siapa apoteker.

Baik, sekali lagi, perkenalkan, kami apoteker.

Kami adalah bagian dari health care team, sama halnya dengan dokter dan perawat. Dalam bahasa perkuliahan, dosen falsafah kefarmasian kami menyebut apoteker sebagai nation’s expert on medicine – atau ahli obat milik bangsa, begitu kurang lebih. Ya, kami memang mempelajari seluk beluk tentang obat dan segala hal yang berkaitan dengannya.

Kami berawal dari mahasiswa S-1 Pendidikan Apoteker atau Farmasi yang pendidikannya berlangsung selama 4 tahun, dan dilanjutkan Program Pendidikan Profesi Apoteker yang berlangsung selama 1 tahun. Setelah melewati itu, maka di belakang nama kami bertambah beberapa huruf, yaitu S. Farm., Apt.

Kami bisa berada dimana-mana karena ranah kerja kami yang begitu luas. Ada beberapa bidang yang mungkin Anda harus tahu.

Yang pertama adalah bidang Farmasi Klinis. Seorang apoteker klinis dapat ditemui di rumah sakit. Tugasnya adalah mendampingi dokter untuk memutuskan terapi untuk pasien. Ia ahli dalam menghitung dosis, dan memastikan bahwa obat yang sampai di tubuh pasien berada dalam jumlah yang cukup dalam darah agar obat bisa efektif dan mencapai efek terapi yang diinginkan. Ia juga dapat memberikan pertimbangan jenis sediaan intravena atau intramuskular, obat bentuk aktif atau pra-obat, serta interaksi obat-obat yang mungkin terjadi.

Yang kedua adalah bidang Farmasi Industri. Apoteker yang bekerja di industri farmasi dapat berada di berbagai departemen atau divisi, seperti research and development, produksi, quality control, dan mungkin ada beberapa lagi yang lainnya. Ia mempelajari sifat fisika kimia bahan obat dan bahan tambahan, mengkombinasikannya dengan berbagai metode, hingga menemukan formula yang dapat menjamin obat diserap oleh tubuh dan memberikan efek terapi. Pada formula ini kemudian dilakukan produksi secara bertahap hingga skala paling besar dan didistibusikan ke pasaran. Tapi jangan dianggap ini pekerjaan yang sederhana. Setiap detail tahapnya perlu serangkaian pengujian yang rumit, yang jika dijelaskan satu persatu tidak akan selesai dalam dua puluh empat jam. Ini untuk menjamin stabilitas, efektivitas, keamanan dan aseptabilitas dari sediaan obat. Dari industri inilah bermunculan sediaan obat yang nantinya akan sampai di tangan pasien dan customer.

Yang ketiga adalah bidang Farmasi Komunitas. Contohnya adalah apotek. Kalau yang ini tentu Anda sudah banyak tahu karena dapat ditemui dimana-mana. Apoteker merupakan penanggung jawab apotek. Tugasnya memanajemen segala aspek di apotek tersebut, mulai dari pengadaan obat, penataan dan penyimpanan obat, menjalankan standar pelayanan apotek, mengatur tata ruang apotek, menyerahkan obat pada pasien, memberikan konseling mengenai obat kepada pasien hingga membuat laporan dan mendokumentasikan segala yang berkaitan dengan obat di apotek.

Dan yang mendasari berkembangnya itu semua adalah penelitian dalam dunia kefarmasian. Bersama peneliti dari bidang lain, apoteker di bidang penelitian banyak melakukan riset obat baru dan aspek-aspek yang berkaitan dengannya. Dari penelitian dapat ditemukan hal-hal baru untuk dipelajari apoteker di berbagai bidang lainnya.

Untuk bergerak di bidang-bidang tersebut, kami telah dibekali ilmu yang begitu kompleks mulai hulu hingga hilir mengenai obat; mulai dari menemukan obat dari bahan alam hingga obat dikeluarkan oleh tubuh. Tak dapat dipungkiri betapa tidak mudahnya belajar menjadi apoteker...

Lima tahun pendidikan kami diakhiri dengan sumpah apoteker, yang merupakan prosesi paling sakral seperti sumpah profesi lainnya. Setelah itu, semangat kami selalu berkobar-kobar untuk berkontribusi secara nyata di bidang kesehatan. Terlepas dari segala perkara kekurang-eksis-an kami, saat ini kami sedang perlahan muncul ke permukaan. Kami berusaha mendekat ke masyarakat dan memperbaiki kekurangan di sana-sini.

Sejujurnya, yang kami inginkan sederhana saja.

Kami ingin berkata kepada Anda sekalian, “Kami Apoteker Anda. Kami membuat obat agar Anda sehat. Anda bisa bertanya apapun mengenai obat kepada kami. Jika Anda bingung memutuskan obat apa yang seharusnya Anda minum, Anda bisa bertanya kepada kami. Jika Anda ragu kapan harus meminum obat, Anda bisa berkonsultasi dengan kami. Kami ada untuk melayani Anda. Dan bersama-sama kita akan meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia.”

Dengan begitu, tak ada lagi yang mempertanyakan siapa dan bagaimana peran profesi ini. Dan tak perlu lagi ada apoteker yang menuliskan artikel ‘perkenalan diri’ ini.

Terima kasih, salam kenal dari apoteker.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun