Duel klasik antar dua tim mantan Perserikatan yang selalu menjadi seteru bebuyutan, PSM Makassar menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora BJ Habibie di Pare-pare, akhirnya berakhir dengan kemenangan tuan rumah dengan 2 gol tanpa balas.
PSM Makassar yang menjadi juara Liga 1 2022/23 saat ini menghuni dasar klasemen sementara Indonesia Super League 2025/2026, dari empat laga yang telah dilakoni mereka belum  mencatatkan satu kemenangan pun.
Bernardo Tavares bisa bernafas lega menyusul hasil positif yang diraih timnya. Persija bukanlah lawan enteng, Persija adalah runner-up Liga 1 saat PSM juara, dan Persija adalah juara Liga 1 2018 saat PSM menjadi runner-upnya.
Berusaha meraih kemenangan perdana di musim ini, PSM langsung mencoba melakukan pendekatan dengan pressing ketat pada awal laga. Â Namun, kesalahan demi kesalahan terus dilakukan oleh pemain-pemain pasukan Juku Eja hingga semua serangan mereka dengan mudah dipatahkan barisan pertahanan Persija.
Persija yang awalnya sempat mengalami kesulitan, namun kesolidan Jordi Amat - Rizky Ridho yang didukung oleh Alan Cardoso di lini belakang Persija, mampu meredam serangan tuan rumah.
Pasukan Macan Kemayoran bahkan berbalik menguasai jalannya pertandingan dan keluar menekan.
Pada menit ke-6 penonton tuan rumah dibuat terdiam umpan manis Maxwell Souza diselesaikan dengan cantik oleh Allano.
Namun, papan skor tak berubah, Wasit Sance Lawita menganulir gol tersebut karena sebelumnya asisten wasit telah lebih dahulu mengangkat bendera tanda offside.
Persija kembali mendapatkan peluang melalui Maxwell Souza yang percobaannya masih bisa diamankan kiper PSM Hilmansyah. Meski menguasai jalannya pertandingan Persija Jakarta juga kesulitan menembus pertahanan PSM yang dikawal dengan ketat duet Yuran Fernandez dan Aloisio Neto.
Tuan rumah sesekali mampu melakukan penetrasi ke pertahanan lawan melalui serangan balik, sebuah peluang emas gagal dimaksimalkan Jacques Medina Themopele yang telah berhadapan satu lawan satu dengan Carlos Eduardo, kiper asal Brasil itu dengan refleks yang cepat bisa menahan sontekan Medina.
Meski kedua tim terus berupaya untuk melakukan penyerangan tetapi belum ada penyelesaian akurat yang bisa merobek gawang. Babak pertama berakhir masih dengan skor kacamata 0-0
Pada babak kedua tempo dan ritme tak berubah seperti pada babak pertama. Namun, PSM tampil sedikit lebih tenang, serangan cepat dengan mengandalkan transisi pemain yang cepat terutama melalui Victor Dethan mulai merepotkan pertahanan pasukan pelatih Mauricio Souza.