Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dibantai Brentford 4-1 di Stamford Bridge, Ada Apa Dengan Chelsea?

3 April 2022   02:20 Diperbarui: 3 April 2022   02:28 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Mason Mount membayangi Christian Eriksen (reuters.com)

Geliat laga liga premier kembali bergulir usai jeda Internasional, dan kejutan besar langsung tersuguh dalam drama lima gol yang terjadi di Stamford Bridge saat tuan rumah Chelsea dipermalukan tamunya Brentford dengan skor 1-4.

Nampaknya penampilan The Blues sedikit goyah terkait situasi yang terjadi di manajemen klub menyusul lepasnya kepemilikan Abrahimovich di klub, di mana perbedaan pendapat pendukung terhadap tawaran kontroversial keluarga Ricketts untuk membeli Chelsea tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda menjanjikan, hal ini terlihat di lapangan yang bahkan hanya sedikit orang yang bisa menerima bahwa laga menjamu Brentford akan berakhir memalukan, Brentford hadir di Stanford Bridge untuk memberi juara liga Champions Eropa itu pelajaran sepakbola.

Yah, penonton yang menyaksikan laga tentu sepakat dan ini penting untuk ditekankan bahwa Brentford tampil luar biasa, mereka agresif dalam menekan, pintar dengan bola, dan cerdik secara taktis saat mereka meraih kemenangan pertama mereka dalam pertandingan melawan Chelsea sejak 1939.

Chelsea yang bermain sedikit canggung, Marcos Alonso kerap berulang melakukan pelanggaran ketika harus mengamankan penguasaan bola, yang membuat tim tamu memiliki beberapa peluang. Yang pertama datang ketika Mendy mengirim bola lurus ke Ivan Toney, yang melepaskan tembakannya namun sayang masih jauh ke atas mistar, dan peluang lainnya datang ketika Christian Eriksen mengirim Mads Roerslev yang melewati Alonso di sebelah kanan. Umpan silang mencapai Bryan Mbeumo, yang meneruskannya kepada Ivan Toney yang sudah menunggu untuk menguji Mendy, namun sayang masih belum bisa merobek jala gawang.

Sebuah kesempatan lain bagi Brentford ketika Rico Henry menemukan ruang di sebelah kiri dan mengirimkan umpan silang kepada Toney untuk disundul ke tiang jauh. Brentford yang turun dengan formasi 3-5-2 cukup membuat pasukan Tuchel kesulitan dan banyak menyebabkan masalah. Chelsea mencoba untuk melakukan tekanan, namun Tuchel sepertinya kurang senang dengan minimnya pergerakan dari Timo Werner di sebelah kiri, meski demikian Chelsea mendapatkan kontrol untuk mengancam dari tepi kotak penalti melalui Mason Mount dan Ruben Loftus-Cheek.

Brentford bertahan dengan baik, mereka begitu tekun menjaga lini pertahanan dan memberikan sedikit peluang bagi Kai Havertz untuk mengekspresikan dirinya sebagai ujung tombak serangan Chelsea. Hakim Ziyech mampu memberikan ancaman nyata ke gawang Brentford,sayang upaya pemain Maroko itu masih bisa digagalkan oleh penyelamatan bagus dari David Raya. Babak pertama berakhir dengan skor masih kacamata.

Brentford tampil taktis dan kembali ke performa terbaik mereka dengan menemukan kembali semangat yang membuat mereka begitu menarik untuk ditonton di awal musim. Sementara itu Chelsea sama sekali tidak memberikan respon yang sepadan, meskipun mereka sempat memimpin lebih dulu di menit ke-48, melalui Antonio Rudiger yang melakukan percobaan untuk mencetak gol dari jarak jauh dengan tendangan kerasnya, namun gol itu tidak berarti banyak bagi pasukan Thomas Tuchel yang beruntung tidak kalah lebih banyak.

Tuchel tak bisa berbuat banyak untuk menolong timnya keluar dari kekalahan. Brentford tampil begitu impresif untuk memberikan respon cepat dari gol Chelsea. Permainan Brentford sangat merepotkan N'Golo Kante dkk. Bukan hanya tentang Ivan Toney dan Bryan Mbeumo yang memberikan penampilan yang penuh keterampilan dan atletis di depan. Tetapi ini adalah permainan tim yang luar biasa, dukungan dari lini tengah melalui tampilan dinamis dari Vitaly Janelt di lini tengah yang mencetak gol balasan hanya berselang dua menit dari gol Rudiger.

Dan tentu saja sebuah romansa, yang mustahil untuk dilupakan dalam momen ketika Christian Eriksen menemukan dirinya berada sendirian di area Chelsea dan mendapatkan sodoran dari Bryan Mbeumo yang merobek dari sisi kiri, Eriksen yang baru bergabung dengan Brentford di transfer Januari lalu setelah nyaris meninggal akibat serangan jantung musim panas lalu, Eriksen dengan cerdas melakukan percobaan dengan mengangkat bola melewati penjaga gawang douard Mendy untuk memberi Brentford keunggulan yang sangat luar biasa hanya berselang empat menit dari gol balasan yang dicetak Vitaly Janelt.

Ini akan menjadi salah satu momen paling emosional musim ini bagi Christian Eriksen dan juga bagi pasukan The Bee. Chelsea dibuat seperti berada di neraka dalam sesaat. Mereka kembali harus tertinggal lebih jauh hanya dalam enam menit berselang, ketika Ivan Toney memberikan bola matang kepada Vitaly Janelt untuk mencetak brace-nya malam ini, malam yang akan ada lebih banyak rasa sakit di fase akhir pertandingan bagi Chelsea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun