Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Utang Itu Benihnya Kepercayaan

8 Agustus 2020   16:44 Diperbarui: 8 Agustus 2020   16:38 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi pemberi utang janganlah memberi utangan pada orang yang kira-kira punya niatan untuk tidak membayar utangnya, selain merepotkan diri sendiri juga membuat yang berutang mendapat dosa yang berat.

          - Jangan menunda melunasi utang jika sudah mampu untuk membayar dan kalau ada kemampuan bisa memberi hadiah kepada yang meminjamkan.

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Menunda (pembayaran) bagi orang yang mampu merupakan suatu kezaliman." (Riwayat Bukhari). Dengan demikian jika yang berutang sudah mampu membayar maka diharuskan untuk melunasi walau jatuh tempo masih lama.

Selain itu alangkah indahnya jika saat membayar utang, kita memberi sedikit hadiah secara ikhlas sebagai balasan atas kebaikan si pemberi utang yang mau membantu kita mengatasi kesulitan finansial.

         - Jika tidak mampu membayar, yang berutang sebaiknya membicarakan secara jujur keadaan dan kondisi yang dialami, serta mencari solusi terbaik bagi keduanya.

Ini adalah sebuah kemungkinan yang sering terjadi dalam urusan utang-piutang, tapi kebanyakan orang bukannya mau menerima konsekwensi dari ketidakmampuannya, tapi malah kabur dari utangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun