PENDAHULUAN
Filsafat diartikan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat pribadi manusia (sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk Tuhan). Hal ini berarti bahwa filsafat mendasarkan pada penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat terdiri dari jiwa dan raga).
ISI/BADAN ARTIKEL
Kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang berasal dari kata kerja filosofeinbyang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata Yunani philosophis yang berasa dari kata kerja philein yang berarti mencintai, atau berarti cinta, dan sophia yang berarti kearifan.
Plato memberikan istilah dengan dialektika yang berarti seni berdiskusi. Dikatakan demikian karena, filsafat harus berlangsung sebagai upaya memberikan kritik terhadap berbagai pendapat yang berlaku. Kearifan atau pengertian intelektual yang diperoleh lewat proses pemeriksaan secara kritis ataupun dengan berdiskusi.
Salah satu manfaat utama belajar filsafat adalah kemampuan berpikir kritis. Filsafat mengajarkan kita untuk tidak menerima sesuatu begitu saja, melainkan mempertanyakan, menguji, dan menimbangnya dengan logika yang benar. Dengan filsafat, manusia terbiasa menghindari kesalahan berpikir (fallacy), serta mampu membedakan mana opini yang sahih dan mana yang menyesatkan.
Objek materi filsafat adalah segala sesuatu yang ada. "Ada" disini mempunyai tiga pengertian, yaitu ada dalam kenyataan, pikiran, dan kemungkinan. sedangkan objek forma filsafat adalah menyeluruh secara umum. Menyeluruh di siji berarti bahwa filsafat dalam mandangnya dapat mencapai hakikat (mendalam), atau tidak ada satu pun yang berada di luar jangkauan pembahasan filsafat.
PENUTUP
Belajar filsafat bukan sekadar mempelajari pemikiran para filsuf, tetapi juga melatih cara berpikir, membentuk kepribadian, dan menuntun manusia menuju kebijaksanaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat bermanfaat dalam banyak hal: melatih berpikir kritis, memberi landasan ilmu pengetahuan, membentuk pribadi yang bijak, membantu memahami makna hidup, menumbuhkan toleransi, serta memberi dasar etika dalam menghadapi tantangan zaman.
Sumber: buku filsafat umum karya Asmoro Achmadi hal 1-22
NUR CHOERUNNISA
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI