Mohon tunggu...
Christina Yoga
Christina Yoga Mohon Tunggu... Konsultan - Pace e Bene

a mother who learns to be grateful every day.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjenguk Anak Kedua

12 Desember 2019   21:09 Diperbarui: 12 Desember 2019   21:06 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak merupakan anugerah dari Tuhan yang dinantikan oleh banyak pasangan suami istri. Kabar kelahiran bayi baru membuat sebagian kita merasa gembira, jiwa baru yang hadir ke dunia tentunya membawa harapan baik bagi kehidupan. Apalagi jika yang lahir adalah anak dari saudara atau teman kita, luapan bahagia seketika terasa, dan membuat kita tak sabar untuk segera menjenguknya.

Saat menjenguk bayi yang baru lahir, apakah yang biasa kita bawa ? Saya yakin sebagian besar membawa hadiah atau kado buat si baby : pakaian bayi, alat mandi, satu paket perawatan bayi, album foto ataupun mainan bayi. Benda benda itu sangat mudah didapat di toko perlengkapan bayi dan anak, lengkap dengan jasa mengemas dan berbagai kartu ucapan yang menarik.

Tak ayal jika kadangkala semua hadiah itu bisa terpakai hingga usia setahun, saking banyaknya jumlah kado dan beberapa kado yang sama dari orang yang berbeda. Tentu saja semua hadiah tersebut bermanfaat dan menambah kegembiraan orang tua yang mendapat anggota keluarga baru.

Nah bagaimana jika kita menengok anak kedua atau anak ketiga ( pokoknya bukan anak sulung ), apakah kita membawa hadiah serupa ? Sempatkah kita berpikir tentang "hadiah alternatif" yang juga bermanfaat, dan tentunya juga menambah kegembiraan keluarga ?

Mari kita mengingat sebuah fenomena yang bernama "sibling rivalry" alias kompetisi atau persaingan antar saudara kandung. Konon katanya persaingan itu dimulai sejak sang adik lahir, dan jika tidak diatasi dengan baik akan menjadi masalah yang berkelanjutan. Kecemburuan karena hadirnya adik baru tidak hanya terjadi di usia 1 -- 2 tahun, tetapi usia yang lebih besar pun ternyata mempunyai potensi yang sama. 

Para kakak ini ternyata mempunyai rasa kawatir kehilangan rasa sayang dan perhatian orangtua, khususnya dari si mama. Walaupun orang tua sudah mempersiapkan mental anak dengan baik ( dikenalkan sejak belum lahir, diajak ikut ke dokter kandungan dll ), tetapi tak jarang masalah kecemburuan ini tetap terjadi, walaupun tidak terus menerus. Si kakak menjadi lebih rewel dan lebih sensitif, lebih mellow atau sengaja mencari perhatian. Dalam kasus yang lebih berat biasanya akan mempengaruhi prestasi belajar.

Berdasarkan fenomena tersebut, sebenarnya ada ide sederhana yang bisa kita lakukan untuk sekedar mengurangi kecemburuan kakak kepada adik bayi yang baru lahir. Nampak sepele tetapi bisa jadi menjadi "obat" yang ampuh bagi kakak, yaitu saat menengok adik bayi, usahakan untuk memberi perhatian juga pada si kakak. 

Perhatian yang konkrit tentu saja berupa hadiah yang menarik, misalkan buku, mainan atau sekedar makanan kesukaan. Lengkapi dengan kartu ucapan yang menarik dan membuat kakak bangga, misalkan : selamat ya sudah menjadi kakak yang hebat" , "kamu pasti senang karena akan punya teman bermain", "kakak yang hebat membuat kami bangga" dll dll.

Tak ada salahnya menggunakan budget yang lebih besar untuk membeli hadiah buat si kakak, kita bisa tanyakan dulu ke orangtuanya, benda apa yang paling diinginkan si kakak. Sisanya baru kita belikan hadiah buat si baby ( atau buat mamanya ! ). Toh pasti sudah banyak yang memberi hadiah untuk baby, lagipula anak kedua bisa memakai perlengkapan "lungsuran" ( bekas ) kakaknya....hehehe...

Kita tentu bisa membayangkan perasaan kakak, setiap kali ada tamu datang yang dicari adalah adik, semua orang melihat dan memuji adik, kenapa hanya adik yang dibilang lucu dan imut ? Kenapa yang ditanyakan hanya proses kelahiran adik, apakah mereka lupa bahwa aku pun pernah dilahirkan dengan proses seperti adik ? Nah, hadiah istimewa untuk kakak bisa menjadi penyeimbang yang berguna untuk meredam dan menghibur si kakak, dia akan merasa diperhatikan dan dianggap sama istimewa nya dengan adik bayi. Jangan lupa ajak si kakak ngobrol dan main bersama saat menjenguk adiknya. Saat kakak yang membuka pintu katakan bahwa kita mencari kakak yang hebat dan baik, jangan lupa berikan waktu khusus untuk berbincang atau bermain dengan kakak ( juga berfoto bersama ).

Demikian sekilas ide, semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun