Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Berlomba dan 'Mendewakan' Proyek Atas Nama Penyelamatan Jakarta? Aaah .....

28 November 2011   06:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:06 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13096071791943036955

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_152197" align="aligncenter" width="640" caption="antarafoto.com"][/caption]

Koran Kompas tanggal 26 November 2011 lalu tentang banjir di perumahan2 elite Pluit, membuat aku miris. Seperti apa yang dikatakan, bahwa rob atau limpasan air laut membuat rumah2 seharga 5 M di Pantai Mutiara terendam banjir. Minggu kemarin, 27 November 2011, aku survey ke daerah itu dan ternyata memang membuat aku merenung tentang kenyataan itu .....

Seperti yang banyak aku tulis tentang daerah 'pantura', termasuk reklamasi ( lihat tulisanku tentang Reklamasi oh Reklamasi ...... dan Bagaimana Tata Ruang Wilayah Jakarta 2010-2030 Tentang Reklamasi? ) , seharusnya pemda Jakarta HARUS menata ulang Pantai Utara Jakarta, bahkan SBY pun mengatakannya untuk mengingatkan pak Fauzi Bowo, juga beberapa orang yang tahu tentang permasalahan tersebut. (Kompas.com).

Bahwa, kalau negara2 lain membuat serta 'menaturalkan' ruang terbuka hijau ( misalnya, membuat sungai buatan yang berkelok2 seperti yang alami, atau membuat bangunan2 beton tidak seperti beton ), Indonesia justra BERLOMBA dan 'mendewakan' proyek atas nama penyelamatan Jakarta. Lalu bagaimana ini? Bagaimana Jakarta bisa terselamatkan ? Mungkin, 'orang2 yang mendewakan proyek atas nama penyelamatan Jakarta' berpikir bahwa, "Toh sebentar lagi aku mati", tapi bagaimana dengan keturunannya? Atau, bagaimana dengan kita, orang2 yang tidak bisa membuat Jakarta lebih baik? Bahkan, untuk 'berbicara' dengan bicara atau menulispun, tidak ada yang peduli ......

Tidak seharusnya, bangunan apapun langsung di laut seperti ini. Bagaiana keselamatan mereka? Apakah pemda tidak peduli?

Cukupkan hanya tanggul sekedarnya untuk menghalangi ombak laut? Tidak!

Mungkin tetrahyder yang 'sedikit' bisa menahan gelombang, tetapi tidak seperti foto diatasnya.

Bicara tentang birokrasi atau tentang penataan Jakarta sekarang ini, memang membuat aku emosi. Bukan hanya aku saja, pasti hampir semua warga Jakarta, ditambah orang2 yang memang peduli tentang Jakarta, akan gemas atau mungkin menjadi 'menutup mata'. Gemas, karena orang2 yang peduli Jakarta, ingin membuat Jakarta lebih baik lagi, tetapi 'orang2 yang mendewakan proyek atas nama penyelamatan', malah akan 'menjegal', seakan2 itulah yang lebih baik. Dan jika sudah pulus asa, justru mereka sering lebih 'menutup mata' untuk masalah itu, sehingga mereka menjadi orang2 yang bisa lebih 'menghancurkan' Jakarta ...... Ironis ......

Dengan laut hanya beberapa meter dari rumah2 besar itu, dan tidak ada 'alam' yang bisa menangkap gelombang laut ( misalnya hutan mangrove ), bagaimana air laut tidak 'menyerang' dan menghempas lingkungan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun