Mohon tunggu...
Humaniora

"Alasan Kita Harus Menolak RKUHP yang Mengkriminalisasi Perempuan, Anak, Masyarakat Adat, dan Kelompok Marjinal"

6 Februari 2018   22:50 Diperbarui: 7 Februari 2018   04:19 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Alasan Kita Harus Menolak RKUHP yang Mengkriminalisasi Perempuan, Anak, Masyarakat Adat, dan Kelompok Marjinal - Cewekbanget.id"

Cewekbanget.id menjadi salah satu website yang menyajikan konten-konten remaja perempuan yang ternyata tidak hanya membicarakan seputar fashion, namun juga kecantikan, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. Secara keseluruhan, website ini memang sangat "cewek banget". Hal ini dapat dilihat dari warna-warna terang yang colorful ditambah dengan jenis font yang tidak kaku serta visual yang sangat animatif.

Meskipun terkesan sangat santai, ternyata cewekbanget.id juga membahas beberapa konten yang cukup serius, salah satu diantaranya ialah tentang RKUHP. Di sini, cewekbanget.id secara gamblang mengajak pembaca untuk menolak rancangan RKUHP beserta sederet alasan pendukungnya, namun tetap dengan gaya penulisan yang "cewek banget". 

Nah, kali ini, saya ingin menganalisis teknik penulisan yang digunakan oleh cewekbanget.id yang berjudul "Alasan Kita Harus Menolak RKUHP yang Mengkriminalisasi Perempuan, Anak, Masyarakat Adat, dan Kelompok Marjinal" menggunakan referensi dari Roy Peter Clark dalam buku berjudul "50 Writing Tools". Di dalam buku ini, Clark menjabarkan 50 indikator penulisan yang baik dan benar, berikut analisis saya :

#Use strong verb

Dari judul artikel, penulis menggunakan dua kata kunci yang kuat, yakni "menolak" dan "mengkriminalisasi". Sesuai dengan deskripsi #use strong verb, penulis ingin pembaca untuk langsung mengetahui inti dari artikel dan "terbujuk" untuk membaca alasan-alasan pendukung. Hal ini tentu memudahkan pembaca untuk langsung memahami maksud daripada artikel.

#Period As A Stop Sign

Dalam artikel, selain menggunakan kata yang memiliki karakter kuat seperti "menolak" dan "mengkriminalisasi" penulis juga menutup tulisanya dengan ajakan dalam tindakan nyata, yakni mengisi petisi sebagai wujud bukti penolakan atas RKUHP. Selain itu, penulis juga membagi beberapa argumen ke dalam poin-poin yang menjadi "tanda" bagi pembaca bahwa ada runtutan alasan yang jelas atas penolakan yang ditulis dalam artikel. Dengan demikian, penulis menggunakan teknih #period as a stop sign atau adanya periode serta kalimat penutup yang tegas untuk lebih mempertegas maksud dari tulisan

#Prefer Simple to Technical

Menyadari bahwa pembaca artikel ini kebanyakan berasal dari kalangan remaja perempuan, maka penulis menggunakan bahasa yang sederhana dengan jumlah tiap poinya kurang dari 10 baris. Dengan demikian, setiap penjabaran alasan yang dibagi menjadi lima poin utama, sebagai pembaca kita dimudahkan dengan kalimat yang singkat, namun tetap jelas

#Tune Your Voice

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun