[caption id="attachment_271217" align="aligncenter" width="640" caption="HUT RMS di Belanda 2013 (http://i1.ytimg.com/vi/1rdPIr1B9LY/maxresdefault.jpg)"][/caption]
Maluku Tanah Airku
Maluku Tanah Airku Tanah tumpah darahku Ku berbakti kepadamu Selama hari hidupku Engkaulah Pusaka Raja Jang leluhur dan teguh Aku djundjung selamanja Hingga sampai adjalku Aku ingat terlebih Sedjarahmu jang pedih
Maluku Tanah Airku Tanah datuk datukku Atas Via Dolorosa Engkau hidup merdeka Putra putri jang sedjati Tumpah darah bagimu Ku bersumpah trus berbakti Serta tanggung nasibmu Aku lindung terlebih Sedjarahmu jang pedih
Mena Muria printah leluhur Segnap djiwaku seru Bersegralah membelamu Sepri laskar jag djudjur Dengan prisai dan imanku Bahkan harap jang teguh Ku berkurban dan berasa Karna dikau ibuku Ku doakan terlebih Mena Muria hiduplah
Sumber: http://www.republikmalukuselatan.nl/
Dalam lagu kebangsaan tersebut jelas sekali bahwa Republik Maluku Selatan atau RMS itu bernuansa religi, khususnya pada bait kedua terdapat kata-kata ‘Via Dolorosa’ yang merupakan nama sebuah jalan di kota Yerusalem Kuno yang memiliki arti ‘Jalan Kesengsaraan’ atau ‘Jalan Penderitaan’. Bagi umat Kristiani pastinya mengetahui bahwa ‘Via Dolorosa’ adalah sebuah jalan yang dilalui Yesus Kristus ketika memanggul salib menuju crucifixion.
Dengan lagu kebangsaan semacam itu, tidaklah mungkin RMS diterima di tanah airnya sendiri karena masyarakat Maluku terdiri dari berbagai religi, tidak hanya Kristen saja, ada Islam, Hindu dan Budha. Sama halnya dengan Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang berniat mendirikan negara Islam di Indonesia, mereka pun tidak berdaya.
Lain halnya dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang bernuansa persatuan, yang mampu mengakomodir perbedaan suku, agama, ras dan adat istiadat sehingga dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Penulis tidak bermaksud merendahkan Pemerintah RMS di Belanda namun akan lebih baik jika lagu kebangsaan tersebut diubah sebagai upaya mencari dukungan dari masyarakat Maluku di tanah air yang memiliki keimanan yang berbeda.
Selamat berjuang!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI