Sirkuit yang basah tentunya mengurangi traksi ban (otomatis beban pada tangan juga berkurang) karena kecepatan motor pastinya lebih rendah bila dibandingkan dengan kecepatan motor pada sirkuit kering. Namun Marquez sadar kalau balapan besok harinya bisa saja berlangsung dalam cuaca cerah, dan ia pun kehilangan keunggulannya itu. Itulah sebabnya ia tidak memberi target tertentu, hanya berharap agar bisa menyelesaikan balapan tanpa masalah.
Hadirnya Marquez di Motegi memang langsung memberi warna tersendiri. Rekan setimnya di Honda pun langsung termotivasi. Sejak meraih podium P3 di seri pertama MotoGP Qatar lalu, prestasi Pol memang seperti "hidup segan mati tak mau," tersebab motor RC213V yang tampil "lemah gemulai." Namun ketika Marquez bisa mendapat pole position dengan motor loyo itu, maka "patriotisme" pebalap pun mulai dipertanyakan!
Salut buat Marquez yang belum fit 100% dengan motor yang pas-pasan plus ban soft pula bisa finish P4! Marquez memang sedikit berjudi dengan ban soft ini. Ia sepertinya mau langsung ngacir dulu agar bisa lepas dari rombongan besar, baru kemudian mengontrol jalannya balapan.
Namun Ducati dan KTM jelas lebih unggul dari Honda! Power mesin, Holeshot device plus fairing dan aero-kit Ducati dan KTM membuat Marquez langsung tercecer ke posisi ke-5 hanya dalam satu lap saja!
Drama memilukan langsung terhidang di sesi pemanasan jelang balapan dimulai. Penantang jurdun (Juara Dunia 2022) Aleix Espargaro tergagap dan tergugup ketika menatap dashboard motornya. Ia pun segera masuk pit untuk mengganti motor. Ternyata "mapping" di motornya bermasalah karena terkunci dalam posisi "mode econo" (speed limiter) yang biasanya dipakai ketika memasuki pit-lane, dimana kecepatan motor dibatasi di bawah 100 km/jam.
Speed limiter ini diperlukan agar pebalap tidak terkena penalti dari Race Direction karena melebihi batas kecepatan di pit-lane. Sialnya motor cadangan yang kemudian dipakai Aleix, ban belakangnya memakai kompon soft pula! Padahal Aleix tidak begitu akrab dengan kompon soft ini, apalagi Motegi yang cerah sangat cepat menggerus ban! Lima lap jelang balapan berakhir, Aleix tampak seperti mengikuti "Road Race kelas Bebek underbone 2-Tak 125 CC Open!" wkwkwk
Drama lainnya juga terjadi pada dua pebalap saingan Aleix, Fabio Quartararo dan Pecco Bagnaia. Aneh tapi nyata! Kedua pebalap ini seharusnya bersaing ketat di depan, tapi malah tercecer di papan tengah!
Pecco yang sebelum balapan sudah diwanti-wanti petinggi Ducati agar jangan sampai kehilangan poin, malah akhirnya terjatuh di lap terakhir untuk kemudian kehilangan 7 poin (finish P9) Sementara itu Fabio mendapat tambahan 8 poin (finish P8) untuk semakin menjauhkan diri dari Pecco.
Aleix wajar bersedih karena start lebih bagus dari kedua saingannya tersebut, dan kesempatan seperti ini memang jarang terjadi. Podium pun jelas dalam genggaman tangannya. Tambahan 16 poin (finish P3) pastinya juga akan mengurangi margin dengan Fabio.