Mohon tunggu...
Tito Budiarso
Tito Budiarso Mohon Tunggu... -

Sebesar Impian Anak-anak Kecil

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buat Isu Penyadapan, Jokowi Gusar Tersaingi Risma

4 Maret 2014   23:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:14 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="sumber: ytimg.com"][/caption] Hingga saat ini, isu penyadapan Jokowi tidak terbukti benar adanya. Meskipun sudah diketahui Jokowi sejak Desember 2013 dan kemudian diungkap ke publik oleh Sekjend PDIP, Tjahjo Kumolo beberapa waktu lalu, Jokowi tidak berani melaporkan hal tersebut ke pihak berwenang.

Kuat dugaan, Jokowi tidak berani melapor ke polisi karena tidak memiliki bukti kuat penyadapannya dilakukan oleh pihak luar yang ingin berniat buruk padanya.

Munculnya isu tersebut sengaja dibuat dengan tujuan menarik perhatian publik yang saat ini sudah berpaling ke Risma, Walikota Surabaya yang memiliki segudang prestasi yang diakui lembaga teruji dunia bukan seperti lembaga "abal - abal" yang memberikan Jokowi penghargaan hampir serupa.

Jokowi jelas gusar dengan popularitas Risma yang terus melejit, bahkan sejumlah lembaga survei menyatakan bahwa hanya Risma yang mampu menyaingi elektabilitas Jokowi dalam bursa Capres 2014. Sementara itu, popularitas dan elektabilatas Jokowi berjalan di tempat. Inilah penyebab kegusaran Jokowi kepada rekannya di PDIP tersebut.

Secara kinerja dan prestasi, jelas Jokowi berada jauh di bawah Risma. Risma memiliki kepemimpin teruji dan jiwa merakyat yang nyata sedangkan Jokowi tidak. Nama Jokowi dibesarkan oleh media massa dan tim yang bekerja di sosial media. Risma berbeda, tidak bekerja untuk pencitraan seperti yang dilakukan Jokowi selama ini. Berikut perbandingan kerja Risma dan Jokowi.

Jokowi di Solo dan Jakarta

Ø Fakta Kegagalan Jokowi di Solo

1. Jokowi gagal merelokasi PKL dan menertibakan pasar tradisional. Sehingga banyak pedagang yang hidupnya kian menderita lantaran pendapatan yang menurur drastic setelah kebijakan Jokowi tersebut. Sebelumnya pedagang mengaku mampu mendapatkan untung sekitar Rp 500 ribu perhari namun sekarang hanya sekitar Rp 50 ribu – Rp 100 ribu perhari.

2. Gagal mengatasi banjir dan macet di Solo. Bahkan sejumlah ruas jalan yang awalnya berstatus lancer menjadi macet.

3. Gagal mengembangkan industri mobil ESEMKA. Proyek tersebut hanya dijadikan Jokowi sebagai alat untuk menaikkan citra dan popularitasnya semata.

4. Jokowi gagal dalam memanajemen Pemkot Solo. Pada Desember 2011 PLN memutuskan jaringan listrik di 17 ribu titik lampu penerangan jalan sehingga kota Solo gelap gulita. Hal ini terjadi karena untuk yang kesekian kalinya Pemkot menunggak pembayaran listrik sebesar Rp 8,9 miliar.

5. Angka kemiskinan meningkat;

- Penduduk miskin Solo versi TKPKD

1. Tahun 2009: 107.000 jiwa

2. Tahun 2010: 125.000 jiwa

3. Tahun 2011: 130.000 jiwa

- Peningkatan penduduk miskin

1. Tahun 2009 – 2010: 18.000 jiwa atau 16, 8 persen

2. Tahun 2010 – 2011 : 5.000 jiwa atau 4 persen

Ø Fakta Kegagalan Jokowi di Jakarta

1. Jokowi gagal mengantisipasi banjir dan membuang anggaran Rp 1,4 triliun

2. Jokowi gagal mengatasi kemacetan dan kembali melakukan pemborosan anggaran dengan membeli bus karatan dari Cina juga membangun monorail yang merupakan transportasi wisata dalam pusat kota

3. Jokowi tidak pro aktif dalam pemberantasan korupsi karena tidak melaporkan dugaan korupsi pengadaan bus Cina karatan

4. Gagal menertibkan pedagang di pasar tradisional seperti di Tanah Abang. Sama halnya dengan pedagang di Solo, hidup pedagang di Tanah Abang juga kian memburuk karena pendapatan yang terus menurun

5. Menggusur rakyat kecil di sekitar pluit dan 17 titik pemukiman miskin lainnya. Jokowi meratakan rumah ratusan warga tanpa memberikan ganti rugi dan tempat tinggal sehingga warga hidup terlunta – lunta

6. Lelang jabatan yang tak memiliki asas karena lebih dari 10 bulan Pemprov DKI tidak memiliki Sekretaris Daerah, dll.

Risma di Surabaya

1. Risma berhasil mengembangkan lalu lintas pelabuhan yang tersendat selama 20 tahun sehingga meningkat 200 persen

2. Risma berhasil mengembangkan ruang terbuka hijau di Surabaya. Sejak dipimpin Risma, Surabaya sudah memiliki beberapa taman dengan tema yang berbeda; Taman Persahabatan, Taman Skate dan BMX, Taman Flora. Taman – taman ini juga dilengkapi fasilitas seperti Wifi, perpustakaan, dan olah raga.

3. Menertibkan lokalisasi dan memulangkan puluhan PSK di Surabaya

4. Risma berhasil meningkat kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan warga miskin di Surabaya

5. Risma berhasil menjadikan Surabaya sebagai kota asri dan bebas macet

6. Risma bersih dari korupsi bahkan dirinya menjadi pelopor anti korupsi dengan melaporkan adanya indikasi korupsi di Kebun Binatang Surabaya ke KPK, dll.

Dengan demikian, publik bisa memutuskan dan menimbang sendiri, mana yang lebih baik di antara keduanya. #saverisma

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun