Mohon tunggu...
chitania sari
chitania sari Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ideologi Transnasional Dilawan dengan Ini

12 Agustus 2020   19:53 Diperbarui: 12 Agustus 2020   19:58 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin tak banyak orang tahu bahwa beberapa negara di Asia mewajibkan para pemuda yang berumur 21 tahun ke atas untuk mengikuti program wajib militer yang panjangnya sekitar 6 sampai satu tahun. Negara tersebut antara lain singapura dan Korea Selatan. Sehingga tak jarang jika foto-foto bintang film atau artis Korea Selatan yang sedang melakukan wajib militer menjadi viral di media sosial dan mencuri perhatian public karena penampilan mereka saat waib militer sangat berbeda dengan saat menghadapi kamera.

Dalam wajib militer mereka diajari dasar-dasar militer yang mencakup teknis menggunakan senjata untuk bertempur sampai pada strategi ketika ancaman dari negara lain datang. Tak jarang mereka melakukan simulasi cara berperang agar mereka yakin bahwa mereka siap untuk bertempur jika ancaman itu benar-benar datang.

Wajib militer, perang, dan kemerdekaan sering diidentikkan dengan hal-hal menyangkut fisik, karena bagaimanapun mereka harus membela tanah air mereka dari berbagai ancaman. Hal yang  lebih penting dan dasar dari itu semua adalah bagaimana kita mencintai bangsa dan tanah air kita dengan pemahaman terhadap ideologi bangsa semakin baik dan kuat. Sehingga jika ada ancaman dari pihak luar maupun ideologi luar mengancam kita, kita akan punya kesiapsiagaan penuh untuk menangkalnya.

Dalam kitab Dar al Kitab al 'Arabi halaman 327, karangan Ali bin Muhammad bin Ali al Jurjani dijelaskan bahwa "Al-wathan al-ashli adalah tempat kelahiran seseorang dan negeri di mana ia tinggal di dalamnya,".

Dari ayat itu kita dapat menyimpulkan bahwa tanah air bukan sekadar tempat kelahiran tapi tempat kita hidup dan menetap, berinteraksi dan memperoleh keamanan serta kenyemanan lahir dan batin. Sehingga dapat dipahami bahwa bahwa mencintai tanah air adalah mencintai tanah kelahiran dan tempat dimana kita tinggal dan hidup.

Selama nyaris dua dekade ini kita berhadapan dengan ancaman ideologi transnasional tidak saja bagi Indonesia, melainkan juga dengan beberapa negara di dunia. Ada negara yang tahu tapitidak segera melakukan langkah-langkah pencegahan. Ada juga negara yang tahu dan bereaksi keras dengan beberapa langkah pencegahan termasuk langkah-langkah hukum termasuk memasukkannya dalam gerakan yang dilarang oleh Undang-Undang.

Indonesia juga sudah melakukan gerakan yang cukup untuk melindungi bangsa dan negara dari ideologi transnasional, salah satunya dengan melarang beroperasinya organisasi massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang jelas-jelas berorientasi pada ideologi transnasional itu dan merupakan ancaman serius bagi tanah air kita. Terlebih Indonesia adalah negara dengan etnis dan keyakinan masyarakat yang majemuk sehingga ideologi Pancasilalah yang tepat karena cocok dan mengayomi seluruh komponen bangsa dengan berbagai perbedaannya.

Karena itu bukanlah wajib militer yang harus kita lakukan untuk melawan musuh kita, namun pemahaman dan sikap yang baik soal dasar negaralah yang harus kita pupuk. Dengan pemahaman yang baik terhadap Pancasila kita bisa melawan ancaman ideologi transnasional itu. Dengan demikian kita bisa menyelamatkan Indonesia juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun