Mohon tunggu...
chitania sari
chitania sari Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Cerdas Memilih, Periksa Rekam Jejak Paslon Pilkada

26 Juni 2018   06:04 Diperbarui: 26 Juni 2018   14:48 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Pilkada sekarang ini membuat kita ekstra hati-hati dalam menentuan pilihan. Semua pihak (Pasangan Calon) yang mengkuti pilkada seringkali menawarkan hal-hal yang manis dan baik. Berbagai program akan mereka janjikan agar masyarakat memilih mereka.

Janji-janji manis mereka bisa melingkupi banyak hal, misalnya dengan program kesehatan, endidikan, infrastruktur dll yang rerata memang diperlukan oleh masyarakat. Yang paling hits saat ini di beberapa daerah yang menghadapi Pilkada adalah janji politik berupa program Bedah Rumah. J

ika paslon tersebut terpilih, dia akan mengadakan program bedah rumah yang memang banyak diperlukan oleh masyarakat karena mahal dan tidak semua masyarakat bisa melakukannya karena ketiadaan biaya.

Ada juga janji-janj berupa uang yang diberikan oleh paslon agar masyarakat memilih mereka. Ini bisa terjadi di daerah yang kesejahteraannya minus atau bisa juga terjadi di daerah-daerah di mana masyarakatnya berpendidikan rendah.

Banyak paslon Pilkada menggunakan berbagai cara agar bisa menari perhatian masyarakat. Sehingga kampanye yang mereka juga bersifat total alias habis-habisan. Mereka tak segan-segan mengunggulkan diri mereka dan menyembunyikan hal-hal buruk. 

Kasus korupsi atau kasus criminal lainnya yang belum terungkap adalah contoh kasus-kasus yang biasanya disembunyian oleh paslon. Mereka menutupinya dengan prestasi-prestasi mereka yang mungkin saja tidak terlalu istimewa , atau janji-janji politik yang belum tentu bisa terealisasi.

Mereka juga tak segan  menonjolkan kelemahan lawan politik mereka dengan menjadikan kelemahan-kelemahan itu sebagai peluru untuk menyerang. Tujuannya adalah untuk membuat lawan politik itu lemah di depan masyarakat dibanding mereka, sehingga lawan politik itu kalah.

Karena itu sebagai masyarakat marilah kita cerdas dalam menghadapi Pilkada ini, sehingga terwujud politik damai. Karena pada hakekatnya masa kampanye adalah masa bagi calon untuk mendapatkan perhatian masyarakat. Penuh bujuk ray yang mungkin benar, mungkin juga salah. Jika masyarakat sudah tertarik maka calon lebih mudah untuk mengajak memilih mereka.

Salah satu cara adalah kita bisa menyimak track record yang dimiliki oleh para paslon. Semisal salah satu paslon itu adalah incumbent dari satu daerah, kita bisa memeriksa apa saja yang sudah dilakukan alon itu di daerahnya. Atau calon adalah seorang anggota DPR atau DPRD, maka kita bisa memeriksa apa-apa yang sudah dilakukan oleh mereka sehingga sebagai masyarakat kita tidak salah pilih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun