Mohon tunggu...
chilmi nisa
chilmi nisa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulis dengan Hati

6 November 2017   05:03 Diperbarui: 6 November 2017   20:01 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis bukanlah tuntutan tetapi menulis adalah kebutuhan yang harus terpenuhi, menulis dengan hati bukan karena tuntutan pekerjaan ataupun tugas. Itu merupakan kata-kata bijak dari pemateri setelah saya mengikuti seminar tepatnya pada tanggal 02 November 2017 di kampus UIN Malang dengan narasumber yang bernama Lilik Fatimah Azzahra. Beliau adalah salah satu ibu rumah tangga yang hobinya menulis di kompasiana hingga tulisannya menjadi sebuah novel yang sudah 3 kali di terbitkan. Di deminar tersebut beliau berkata jika menulis memang tergantung dengan mood kita untuk menuangkan isi hati dan pikiran kita.

Di bawah ini adalah 5 tahapan untuk menulis buku yang harus anda lewati. Dan saya menyebutnya Rumus AjaibBelajar Menulis.

1. Knowledge Is Power (Pengetahuan Adalah Kekuatan)

Knowledge is power. Ketika menulis anda butuh pengetahuan. Bila Anda tahu cara menulis yang baik dan benar, anda akan sangat beruntung karena akan ada banyak buku yang akan Anda terbitkan.

Memiliki pengetahuan yang tepat sama dengan memiliki kekuatan yang besar. Untuk mendapatkan pengetahuan, kuncinya hanya satu: Belajar, bila suka belajar, anda akan tahu. Namun sebaliknya, cobalah tidak belajar, dunia Anda akan gelap. Anda tidak akan bahagia karena Anda tidak tahu tambang emas Anda.

2. No Pain No Gain (Bila Tidak Ada Kesakitan, Maka Tidak Ada Hasil)

Akan ada banyak pain (kesakitan), akan ada banyak masalah sepanjang jalan menuju tambang kesuksesan . Memang demikianlah aturan mainnya. Dan untuk itu, Anda harus bekerja keras untuk mengusahakan sesuatu yang sangat anda inginkan. Jika semua lancar lancar saja, jika semuanya mudah mudah saja seperti semudah membalikkan telapak tangan, maka impian Anda mungkin terlalu kecil, atau sesuatu itu tidak layak diimpikan. Impian yang besar, biasanya, kesakitan atau tantangannya juga besar. Apakah Anda pernah atau bahkan sering mendengar pernyataan di atas?

Ya, satu sikap wajib yang harus diambil seorang penulis yang bijak ketika halangan dan rintangan itu terus menghadang adalah: Terus berjuang dan Never Give Up, jangan menyerah....

3. Never Give up (Jangan Menyerah)

Bila sudah mempunyai knowledge,a nda sudah menulis dengan senang hati, anda telah menghadapi banyak masalah dan ia sangat suka menghadang anda, maka.. Lakukan terus, never give up,jangan menyerah. Bila Anda give up maka Anda tidak akan sampai sukses mendulang banyak emas. Anda tidak akan sampai menerbitkan buku.

Jangan mudah menyerah. Sebenarnya, dengan melakukan tiga hal di atas: Anda sudah dekat dengan puncak kesuksesan. anda sudah berada di track yang benar. Pensil, pena, keyboard komputer anda adalah saksinya. kursi, meja, lantai dan dinding kamar anda telah melihat usaha anda. keluarga, teman, tetangga Anda juga tahu bahwa Anda telah melakukan hal yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun