(04/02) Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang. Di masa pandemi Covid-19, berbagai alternatif bahan makanan yang berfungsi dalam peningkatan imunitas tubuh (immune booster) mendapat perhatian lebih terutama rempah-rempah. Salah satu rempah yang berfungsi dalam penguat sistem kekebalan tubuh yaitu kunyit (Curcuma longa). Kunyit mengandung senyawa aktif berupa kurkumin yang telah teruji klinis bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan tubuh hingga menurunkan risiko penyakit. Kurkumin berperan sebagai anti-inflamasi (anti peradangan), antioksidan (menangkal radikal bebas), antimikroba, hepatoprotektif (melindungi organ hati), antiseptik, dan juga antimutagenik terutama sel kanker. Selain kunyit, rempah lain yang dapat mendorong imunitas tubuh yang dikombinasikan bersama dengan kunyit yaitu jahe (Zingiber officinale), kayu manis (Cinnamomum zeylanicum), dan lada hitam (Piper nigrum). Kombinasi antara kunyit dan lada hitam merupakan kombinasi yang tepat dalam mengoptimalkan manfaat kandungan zat aktif di dalamnya karena kandungan senyawa aktif piperine pada lada hitam membantu mengoptimalkan penyerapan kurkumin dalam aliran darah sebesar 2000%. Golden milk, salah satu resep tradisional dari India atau yang telah dikenal haldi doodh menjadi salah satu alternatif olahan rempah yang mudah untuk dengan kaya manfaat. Golden milk terbuat dari susu diinfused dengan kombinasi rempah kunyit, jahe, kayu manis, lada hitam dan madu.
Pelatihan pembuatan olahan pangan fungsional berupa minuman Golden Milk berbahan rempah lokal kunyit menjadi program pengabdian masyarakat dalam kegiatan kuliah kerja nyata yang menarik dan bermanfaat di Kelurahan Srondol Wetan, Banyumanik oleh Mahasiswa Gizi Undip. Pelatihan ini dilakukan dengan metode demonstrasi pembuatan Golden Milk ditunjang media penyampaian informasi berupa leaflet atau brosur yang berisi informasi seputar pangan fungsional dan imunitas tubuh, macam rempah dan manfaatnya, resep Golden Milk, dan tips cara penyimpanan dan pemilihan rempah yang tepat. "Adanya pelatihan pembuatan Golden Milk atau olahan dari rempah tadi tentunya sangat bermanfaat ya mbak dan juga menarik bagi kami ibu-ibu PKK disini karena nantinya pelatihan ini juga tidak hanya berhenti di kami namun juga kami teruskan ke tingkat perkumpulan rukun warga masing-masing. Hal ini sebagi bentuk pengabdian program PKK juga khususnya POKJA II dan III." ujar Sa'diyah Ali selaku Ketua Penggerak PKK Kelurahan Srondol Wetan. Program Kerja Kelompok Kerja (POKJA) yang terdiri dari 4 kelompok kerja dalam menunjang 10 program pokok PKK. POKJA II berfokus dalam mengelola program pendidikan dan keterampilan serta pengembangan kehidupan berkoperasi dengan salah satu tugasnya yaitu meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan keluarga. POKJA III berfokus dalam mengelola program pangan, sandang, perumahan, dan tata laksana rumah tangga dengan salah satu tugasnya yaitu meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualitas. Adanya pelatihan ini juga lebih menggencarakan optimalisasai pemanfaatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). "Kegiatan pelatihan pembuatan jamu atau olahan rempah seperti inilah yang saat ini dibutuhkan bagi kami masyarakat terutama melalui ibu-ibu PKK karena berhubungan dengan pemanfaatan tanaman TOGA dalam mencegah covid-19 melalui konsumsi olahan sehat." ujar Ali Akbar Masdiq selaku Lurah Srondol Wetan. Adanya kegiatan pelatihan ini juga dimaksudkan dapat memberi ide peluang usaha kecil rumah tangga berupa minuman sehat berbahan rempah.
Penulis : Charysa Zaimatussoleha, S1 Gizi, FK, UNDIP
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Suryanti, M.Pi