Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bunda Maria Berjalan Membagikan Rahmat

4 Juni 2020   15:27 Diperbarui: 4 Juni 2020   15:34 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam kita suci memang kalau hanya sekedara membaca sulit menemukan tentang Maria yang pergi membagikan rahmat. Akan tetapi bila direnungkkan melalui doa, meditasi, refleksi kita dapat menemukan misteri Maria yang membagikan rahmat. Dalam injil lukas tentang Maria mengunjungi Elisabeth saudaranya (Luk 1:39-56). Ditemukan dengan jelas peranan Maria dalam membagikan rahmat. Setelah mendapar rahmat istimewa dari Allah yaitu kabar gembira tentang mengandung Mesias. Maria membagikan rahmat itu kepada saudaranya. Sehingga dilukiskan dalam inji l lukas, bahwa bayi yang ada dalam kandungan Elisabeth melonjak kegirangan( bdk 1:1). Dan Elisabeth mengatakan siapakah aku ini sampai ibu Tuhan datang mengunjungi aku ( bdk. Luk 1:42-45). Indah sekali lukisan injil ini tentang Maria yang membagikan rahmat.

Perjalanan Maria melewati pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda (bdk.Luk 1:39) untuk menemui sepupunya Elizabeth. Maria melewati kota Hebron yang berada di selatan Yerusalem, dan Ein Karem. Elisabet telah mengandung selama enam bulan sebelum Maria datang (Lukas 1:36). Maria tinggal di sana selama tiga bulan, dan sebagian besar akademisi sepakat bahwa ia tetap tinggal untuk melihat kelahiran Yohanes. Mengapa diyakini seperti ini? Karena secara matematik wanita mengandung selam sembilan bulan dan pada bulan kesembilan akan melahirkan. Saat Maria mengunjunginya, Elisabeth sudah mengandung enam bulan dan Maria tinggal bersama sepupunya itu selama tiga bulan. Hal ini menunjukkan bahwa saat Yohanes lahir Maria ada disitu.

Dalam kontemplasi saya, hanya ada Elisabeth dan Maria saja saat Yohanes dilahirkan. maria pun membantu proses persalinan. Saat itulah Yesus yang sedang dalam kandungan mengutus Yohanes. Dan Maria dan  Elisabeth bersorak sorai memujia Allah sebagait tanda syukur. Saat Maria "pamit" untuk pulang Elisabeth mengucapkan kata-kata yang sama seperti kata-kata saat Maria datang.

Meskipun berjalan jauh sendirian, maria tetap berangkat mengunjungi elisabeth saudarinya. Sukacita yang dialami oleh elisabeth dan bayi dalam kandungannya membutuhkan permenungan yang dalam untuk dimengerti. Kedatangan Maria membuat bayi yang ada dalam kandungan elisabeth melonjak kegirangan. Karena rahmat yang dilimpahkan oleh Maria dalam kunjungannya begitu besar. Berbicara tentang kunjungan Maria atau Maria yang mengunjungi terungkap juga dalam pesta perkawinan di Kana (bdk. Yoh 2:1-11). Saat kekurangan anggur Maria beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Yesus dan mengatakan: mereka kekurangan anggur. Ini adalah rahmat Maria yang penuh rasa mengerti akan situasi kita.

Dalam tradisi doa rosario di KBG (komunitas basis Gereja) ada kebiasaan berdoa rosario pada bulan maria dan bulan rosario dengan berdoa rosario dari rumah ke rumah. Berkunjung dari rumah ke rumah. Di iringi dengan perarakan patung bunda Maria Dari rumah sebelum menuju rumah yang akan menjadi tempat berdoa rosario. Perarakan ini diikuti oleh segenap umat dengan lantunan nyanyian lagu maria. perarakan ini merupakan perjalanan bunda Maria yang mengambarkan kunjungan Maria. bukan berarti Maria mengunjungi umat hanya menunggu pada bulan mei dan bulan oktober saja. Akan tetapi setiap saat Maria membagikan rahmat itu. Pada bulan Mei dan Oktober sebagai momen istimewa dari gereja untuk menghormati  Maria.

Maria wanita yang selalu berziarah. Meskipun untuk sampai tempat tujuan membutuhkan waktu yang lama, Maria tetap berjalan. Saat mengungsi ke Mesir, maria berjalan dalam keadaan mengandung, tanpa bekal. Hanya mengandalkan penyelenggaraan Allah semata-mata. Kalau dipandang dalam kaca mata duniawi, Maria sangat menderita dan terpukul. Melarikan diri ke Mesir, diancam dan berjalan secara tersembunyi. Kalau dibayangkan dan dibandingkan dengan kehidupan kita.

Bayi dalam kandungan Maria" Yesus" penuh dengan luka batin. Tentu hidup Bayi itu " Yesus" setelah dilahirkan akan berantakan, onar dan penuh ketakutan. Akan tetapi, justur sebaliknya, meskipun Yesus selama dalam kandungan Maria, ibunya sering diancam, melarikan diri tetap bermurah hati, percaya diri, berani, dan penuh dengan kemurahan hati. Keberadaan Yesus ini ingin mengatakan bahwa maria tidak merasa menderita saat mengalami cobaan hidup.setiap tantangan hadir dalam hidupnya dia tetap bersukacita. Maria tidak memikirkan sebuah rasa akan penderitaan, yang dipikirkannya adalah sukacita setiap waktu. Sehingga Yesus tidak merasakan bahwa ada yang mengancam ibu-Nya saat dia dalam kandungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun