Polusi udara sering kali diperbincangkan dalam masyarakat. Udara yang tidak lagi bersih karena polusi udara menimbulkan kegalauan, apa yang terjadi dimasa yang akan datang. Dalam kesempatan ini kita fokus membicarakan mengenai polusi udara karena asap rokok. Ini adalah hal praktis yang seringkali terjadi.Â
Sebagian orang salah memanfaatkan situasi saat mengekespresi diri dalam merokok. Mereka merokok saat di jalan, di dalam angkutan umum, di tempat parker, di ruang tunggu dsbnya, tanpa mempedulikan orang sekitar. Baik yang di sekitar perempuan hamil, bayi, dan orang yang tidak suka dengan asap rokok. Meskipun dalam area tertentu ada tertulis dilarang merokok, orang tetap saja merokok di situ. Slogan itu hanyalah lukisan semata bagi perokok.
Ini salah satu contoh polusi udara dalam hal kecil. Perokok seakan tidak mempunyai mata dalam melihat orang sekitar, seperti tidak mempunyai telinga dalam mendengar teriakan; mas tolong matikan rokoknya pusing dengan asap rokok. Pola pemikiran perokok seperti "rokok tidak rokok pada akhirnya tetap mati" adalah pemikiran singkat karena ketagihan akan rokok.
Lantas apa kelebihan dari asap rokok yang membuat orang tetap merokok di kota yang tumbuhan hijaunya sudah berkurang. Apakah ada zat O2 dalam rokok? Karena yang bukan perokok yang hidup dikota beramai ramai kalau weekend berkunjung ke daerah hijau untuk menghirup udara segar. Sedangkan perokok tetap dengan rokoknya.
Merokok itu sebagai aksi aktif membakar tubuh, dengan merokok asapnya masuk ke dalam tubuh perokok dan asap yang keluar menyebabkan polusi udara yang menggangu bukan perokok. Kita hitungkan saja satu desa misalnya 500 orang laki laki, dan yang perokok 400 orang, kita hitungkan saja bagaimana keadaan desa itu, seandainya perokok merokok di mana saja sesuka hati. Hitungkan satu kecamatan punya perokok berapa sampai hitungan dalam kapasitas yang besar, jumlah penduduk Negara yang merokok.Â
Tidakkah itu menimbulkan pemanasan global? Dimana mana sekarang banyak orang mengeluh hal berkaitan dengan, kenapa sekarang bumi semakin panas, jarang hujan dsbnya. Kita pandai bertanya, pandai mengeluh tapi tidak pandai bersolusi. Solusi seperti jangan merokok. atau kalau merokok, merokoklah di area khusus.