Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rachmat Irianto dan 4 Kunci Timnas Indonesia Bungkam Mulut Besar Kuwait demi Tiket Piala Asia 2023

9 Juni 2022   09:38 Diperbarui: 9 Juni 2022   21:40 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Rachmat Irianto usai menjebol gawang Kuwait di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Rabu (8/9/2022: Dok. PSSI via Kompas.com

 

Sebelum pertandingan, tim nasional Indonesia berada dalam tekanan ganda. Bertindak sebagai tim tamu, plus prediksi yang kurang menguntungkan.

Media setempat terang-terangan menyebut kans skuad Garuda tipis. Indonesia tak bisa berbuat banyak menghadapi para wakil Timur Tengah. Sepak terjang Indonesia tidak lebih dari penggembira belaka. Pada akhirnya, Indonesia akan tersisih.

"Situasi itu meningkatkan peluang Al-Azraq mencapai putaran final, karena perbedaan teknis antara tim Nepal dan Indonesia. Artinya, dua tiket ke putaran final akan dimiliki Al-Azraq dan Yordania," demikian Al Anbaa, media berbasis di Kuwait, negara yang menjadi lawan pertama Indonesia di Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, melansir tribunnews.com.

Ternyata, hasil akhir berbeda. Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Kuwait City, Rabu (8/6/2022) malam WIB, menjadi saksi hancurnya prediksi Al Anbaa.

Indonesia justru mampu memberikan perlawanan bahkan bisa memenangi pertandingan.  Kemenangan tipis 2-1 atas tuan rumah lebih dari cukup membungkam mulut besar mereka yang pesimis dengan kemampuan armada Shin Tae-yong.

Memang bisa dimaklumi media setempat lebih mengunggulkan Kuwait.  Selain faktor tuan rumah, negara itu hampir selalu menjadi langganan Piala Asia. Mereka hanya tiga kali absen dari 13 edisi terakhir.

Tidak sampai di situ. Negara monarki yang kaya akan minyak itu bahkan pernah menjadi juara Piala Asia 1980. Saat itu, mereka menjadi penyelenggara.

Faktor lain adalah keunggulan dalam statistik pertemuan. Indonesia belum pernah menang atas Kuwait setidaknya dalam 42 tahun terakhir. Dalam enam pertemuan terakhir, Indonesia hanya sekali menang, tiga kali imbang, dan tiga lainnya berakhir dengan kekalahan.

Kali ini, Kuwait tetap percaya diri bisa menjaga tren positif itu. Kuwait dan Yordania, di atas kertas, memang lebih dijagokan ketimbang dua wakil lainnya yakni Indonesia dan Nepal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun