Patut diakui, Lee berangkat ke Birmingham dengan beban tak ringan. Sebagai tunggal putra terbaik Malaysia semua harapan ada di pundaknya. Ia sungguh merasakan besarnya harapan masyarakat Malaysia sepeninggal Chong Wei.
"Sepanjang waktu orang membandingkan saya dan Lee Chong Wei, jadi saya mencoba untuk tidak mempedulikannya," curhatnya kepada Sanjeev Palar dalam sebuah wawancara dengan Olympic Channel.
Sebagai tunggal terbaik Malaysia saat ini, ia tak bisa menghindar dari beban ekpektasi. Satu gelar Superseries menunjukkan potensi yang dimilikinya. Serentak membuatnya selalu berada dalam bayang-bayang sang legenda.
Ia tahu dengan usianya yang masih muda agak sulit baginya untuk bisa memenuhi semua harapan. Ia pun merasa Chong Wei dengan segala popularitas dan prestasinya terlampau jauh dikejar. Berperingkat satu dunia selama 349 minggu adalah sesuatu yang masih berada di kejauhan.
"Ini sulit. Awalnya saya pikir saya tidak bisa menanganinya dengan baik karena tiba-tiba [setelah Chong Wei pensiun] ada begitu banyak tekanan dan begitu banyak harapan pada saya karena semua orang mulai [berbicara] tentang saya dan Datuk Lee Chong Wei."
Ternyata alarm dari leg Asia yang membuka kalender BWF World Tour 2021 sudah berbunyi. Hasil minor di tiga turnamen pertama di awal tahun membuatnya tak bisa luput dari kritik.Â
Tersingkir di delapan besar Yonex Thailand Open, dibekuk pemain India di putaran pertama Thailand Open, dan tiga kali kalah di penyisihan BWF World Tour Finals 2020 membuatnya tak bisa tidak disebut tak maksimal.
"Jadi ketika saya kalah, maka orang-orang menyalahkan saya. 'Mengapa saya tidak bisa seperti Lee Chong Wei, Anda tahu, selalu menang. Lee Chong Wei selalu menang.' Dari sana saya mulai merasa ada begitu banyak tekanan pada saya."
Tak hanya Lee Zii Jia. Kepala pelatih utama tunggal putra, Hendrawan juga kena getah. Desakan mundur pada mantan pemain Indonesia itu mengemuka. Namun Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM) bergeming.
Rupanya, dalam tekanan yang besar, mereka berusaha mengolahnya secara positif. Mereka kemudian menjawab kritik dengan prestasi. Gelar juara All England ini serentak membungkam segala.Â
Pemain muda yang menanggung beban 32 juta penduduk Malaysia yang tengah berusaha lepas dari gangguan "hantu" kebesaran Lee Chong Wei.