Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ibrahimovic dan Komitmen Anti-rasialisme, Sebuah Utopia?

28 Januari 2021   16:29 Diperbarui: 28 Januari 2021   17:03 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romelu Lukaku dan Zlatan Ibrahimovic saat bersitegang: getty images/bbc.com

Situasi ini tentu merusak derbi Milan. Tidak hanya itu, mencederai satu sama lain. Ibrahimovic yang membawa Milan unggul di menit ke-31, kemudian harus meninggalkan lapangan lebih awal. Pelanggaran terhadap mantan bek Manchester City, Aleksandar Kolarov membuat wasit tak segan kembali melayangkan kartu kuning kepadanya. Kartu kuning kedua pada 13 menit setelah babak kedua ini berarti petaka.

Sementara itu tanpa Ibrahimovic di lapangan, Lukaku tampak lebih tenang. Pemain 27 tahun itu bisa menyamakan kedudukan dari tititk penalti di menit ke-71. Kemudian, keunggulan jumlah pemain, dimanfaatkan dengan baik oleh Inter untuk mencuri gol. Gol telat Christian Eriksen memastikan langkah Inter ke semi final.

Bukan soal kemenangan dan kekalahan, kasus Ibra dan Lukaku di laga itu bisa diberi garis bawah tebal. Setelah laga itu, orang masih membicarakan, termasuk memastikan apakah Ibrahimovic benar-benar berkata kasar. Kata "voodoo" yang dilontarkan Ibra apakah sungguh menyinggung Lukaku secara dasariah?

Bagi Lukaku kata tersebut benar-benar menyinggungnya. Ia pernah bermasalah dengan klub lamanya gara-gara kata tersebut. Saat masih bermain untuk Everton, Lukaku mendapat "pesan voodoo" dari bos klub, Farhad Moshiri.

Ini berawal dari penolakan Lukaku atas tawaran perpanjangan kontrak Everton karena mendapat petunjuk dari sang ibu melalui ritual voodoo. Ritual khas Afrika itu memberinya pesan untuk kembali ke Chelesa.

Lukaku yang sedang "on fire" saat itu memang menjadi rebutan banyak klub. Pada akhirnya, ia benar-benar mengikuti pesan ibunya untuk meninggalkan Goodison Park. Namun pemain keturunan Kongo itu bukan hijrah ke Chelsea seperti petunjuk ritual itu, tetapi malah bergabung dengan Manchester United.

Lukaku kemudian membantah cerita itu. Ia malah merasa difitnah oleh Moshiri. Ia sempat mengambil langkah hokum. Namun kasus tersebut kemudian tenggelam setelah sempat menjadi pemberitaan luas saat itu.

Bergabung dengan Setan Merah di musim 2017/2018 kemudian mempertemukannya dengan Ibrahimovic. Banyak cerita yang menyertai kebersamaan mereka. Ibrahimovis dalam wawancaranya dengan surat kabar Italia, Gazzetta dello Sport pada 2019 pernah berbagi salah satu cerita.

Zlatan dan Lukaku pernah bermain untuk Manchester United: TWITTER.COM/BWIN 
Zlatan dan Lukaku pernah bermain untuk Manchester United: TWITTER.COM/BWIN 

Ia mengatakan pernah menawarkan Lukaku 50 pounds (setara Rp 900 ribu) untuk setiap kali sentuhan pertama yang bagus di lapangan pertandingan.

"Lalu dia bertanya apa yang ia dapat, saya jawab tidak ada karena dia (Lukaku) bisa menjadi pemain yang lebih baik. Dia tak pernah menerima taruhan itu, mungkin saja dia takut kalah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun