"Itu sebabnya sepak bola kami kuat, benar-benar kompetitif, kami telah mengirim pemain di seluruh dunia, dan standar kembali baik lagi," sambung Herrera.
Dengan perubahan signifikan itu, kepada Gomez yang sempat merasa trauma dan getir saat harus mengingat masa lalu yang kelam, Ewan MacKenna bertanya, "Jadi bagaimana Anda merasa hari ini?"
Dengan mantap ia menjawab, "Setelah semua yang kita lalui dan untuk sampai ke titik ini ... kebanggaan. Bagaimana kita tidak bisa merasakan itu?"
Situasi Kolombia dalam arti tertentu seperti yang kita alami saat ini. Bila sepak bola Kolombia sudah melepaskan diri dari cengkeraman masa lalu yang sangat sentralistis dan menjadi kuda tunggangan bisnis haram, maka Indonesia baru mulai bergerak ke arah pembebasan itu.
Walau sepak bola Indonesia tak lekat dengan barang-barang haram, namun kasus pengaturan skor alias match fixing, perjudian, dan perebutan kekuasaan, menjadi sahabat karib praktik kegelapan pula. Perang kepentingan masih saja terjadi. Setelah sanksi FIFA dicabut, menyusul berakhirnya pembekuan PSSI oleh Pemerintah, masa depan sepak bola Indonesia masih dalam tanda Tanya.
Ah, tak perlu berpanjang-panjang melitanikan masa kelam sepak bola kita. Lupakan sejenak, mari kita mencari hiburan positif dari karut marut persepakbolaan Tanah Air yang memusingkan. Kita nikmati bagaimana Kolombia merayakan sepak bola mereka saat ini di pentas Copa America Centenario.
Sumber utama: bleacherreport.com, the guardian, The Sport Illustrated, Daily Mail.co.uk