Mohon tunggu...
CHANTIKA ANDRIANI RACHMANA
CHANTIKA ANDRIANI RACHMANA Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA

seorang mahasiswi yang mempunyai minat dibidang pendidikan, pemasaran marketing. mempunyai pengalaman dalam event dengan kemampuan gigih, pantang menyerah, mampu bekerja secara tim maupun individu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Antusias Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Online

13 Agustus 2021   19:36 Diperbarui: 13 Agustus 2021   19:42 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keadaan Perkembangan COVID-19 sangat mengkhawatirkan karena berdampak sangat besar terhadap pekembangan kehidupan manusia. COVID-19 ini membawa perubahan dengan cepatnya Virus menyebar ke berbagai daerah, indonesia masuk dalam keaadan darurat Nasional COVID-19. Meningkatnya angka kematian penduduk setiap harinya yang berawal dari penyebaran virus pada bulan maret 2020. Dari hal tersebut, terdapat beberapa perubahan peraturan kebijakan dalam kehidupan bermasyarakat khususnya didunia Pendidikan kebijakan baru yang ditetapkan. Pembelajaran dari yang biasanya bertatap muka secara langsung diruang kelas berubah menjadi Pembelajaran jarak jauh yang di laksanakan di rumah.  Anjuran peraturan dari pemerintah  untuk stay at  homedan physical and  social  distancing harus  diikuti  dengan perubahan  modus  belajar  tatap  muka  menjadi  online.

Diharapkan kepada seluruh Lembaga Pendidikan dan tenaga Pendidik diharuskan agar adaptasi teknologi pada kondisi pandemi seperti ini, Dilaksanakan pembelajaran secara tatap muka hal ini dapat meminimalkan penyebaran penyakit COVID-19. Maka dalam Proses perencanaan pembelajaran juga harus tetap dilakukan sehingga indikator pencapaian perkembangan anak tetap bisa dipertanggung jawabkan kepada orang tua. Belum usainya masa tanggap darurat pandemi Covid-19, membuat masyarakat semakin resah. Tidak terkecuali pendidik jenjang sekolah yang harus ekstra mempersiapkan segala sesuatu untuk kebutuhan pembelajaran online. Pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) (Atsani, 2020). Dengan pemanfaat teknologi berbasis online untuk mendukung media dalam pembelajaran bisa menggunakan E-Learning seperti google meet, zoom meeting, google classroom, video pembelajaran dan masih banyak lagi.

Tidak hanya para pendidik yang berupaya menikatkan inovasi dalam pembelajaran khususnya orangtua dan murid harus ikut berantisivasi dengan pembelajaran yang dilakukan dirumah saja mengingat media yang bisa dimanfaatkan salah satunya teknologi berbebasi online. Dengan keadaan seperti ini orang tua harus bisa mendampingi dan memberikan penguatan kepada anak agar bisa beradaptasi dan tetap semangat dalam menjalankan pembelajaran meskipun dirumah saja. Tidak lepas dari kegiatan sehari-hari anak yang tidak asing lagi mendengar alat komunikasi seperti handphone. Maka dari itu kesadaran dari orang tua dan murid harus bisa mendukung pembelajaran jarak jauh dan memanfaatkan teknologi sebagai media dalam belajar.

Melihat salah satu sekolah dasar di daerah Kabupaten Bandung Timur, yang menerapkan pembelajaran jarak jauh secara daring “Melihat kondisi dan tempat yang strategis mengharuskan para pendidik melakukan pembelajaran menggunakan group WhatsApp ini merupakan salah satu media yang bisa diakses oleh para murid sekitar sekolah”. ujar  Cecep salah satu pengajar pendidikan tersebut. Melihat kondisi seperti ini mengharuskan para pendidik beradaptasi dengan kondisi fasilitas para murid agar bisa mengikuti agar dari tujuan pembelajaran bisa terealisasikan. Melihat respon dari Orang Tua murid dari sekolah tesebut kurangnya dukungan jika dilaksanakannya pembelajaran jarak jauh menggunakan aplikasi media online seperti Zoom Meeting. Dengan pelaksanaan zoom meeting di sekolah tersebut hanya bisa berjalan selama Lima Hari selama COVID-19 menyerang, kurang tahunya penggunaan teknologi dari orangtua siswa mengakibatkan terhambatnya dalam implementasi media pembelajaran berbasis online. Dan juga kurangnya fasilitas pendukung seperti kuota internet, terdapat beberapa murid yang belum mempunya handphone untuk mengakses sehingga dalam pembelajaran kurang antusias dan kurangnya kondusif pada saat pelaksanaan berlangsung. Berbeda jika dilaksanakannya pembelajaran secara luring orangtua dan murid sangat antusias dalam pelaksanaan secara tatap muka. Ujar salah satu murid “Pembelajarannya lebih dipahami dan senang bisa bertemu dengan teman”. Melihat antusias dan semangat pembelajaran yang dilakukan secara luring ini sangat berbalik dengan daya minat pada saat pembelajaran jarak jauh berbasis online dirumah masing-masing.

Harapan dari berlangsungnya pembelajaran sangatlah sederhana agar pembelajaran dilaksanakan normal agar bisa menumbuhkan daya minat anak dalam pelaksanaan pembelajaran. Terlihat dari antusias baik dari pendidik, Orangtua, Siswa di salah satu sekolah dasar dikabupaten bandung barat kurang akan minat antusias dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh berbasis online. Dan lebih tertarik dengan pembelajaran secara langsung tatap muka karena lebih testimulus akan daya minat anak dalam belajar…...

MAKA BELAJARLAH SAMPAI AKHIR HAYAT AKAN HAUS AKAN ILMU......... TERIMAKASIH ;)


Referensi :

tsani, L. G. M. Z. (2020). Transformasi media pembelajaran pada masa Pandemi COVID-19.Al-Hikmah: Jurnal Studi Islam, 1(2), 44–54.

Khasanah, D. R. A. U., Pramudibyanto, H., & Widuroyekti, B. (2020). Pendidikan Dalam Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sinestesia, 10(1), 41–48. Retrieved from https://sinestesia.pustaka.my.id/journal/article/view/44.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun