Mohon tunggu...
Chairatun Nisail Firdausi
Chairatun Nisail Firdausi Mohon Tunggu... Mahasiswa - lainnya

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pendampingan pada Bumdes Sambigede di Era Digital oleh Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang

14 November 2021   16:52 Diperbarui: 14 November 2021   16:54 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Foto bersama Sekdes dan Bumdes Sambigede (dokpri)

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat. Hal tersebut membuat makin banyak nya aplikasi-aplikasi online yang dapat digunakan untuk melakukan jual beli secara online maupun promosi produk. 

Digital marketing merupakan istilah yang sekarang ini sangat familiar, pengertian digital marketing sendiri adalah aktivitas/kegiatan promosi produk atau jasa menggunakan media digital. Tujuan dari digital marketing sendiri untuk memperluas jangkauan pelaku usaha untuk mengenalkan produk atau jasa pada calon konsumen. 

Saat ini digital marketing bersifat dua rah yaitu bisa memberikan timbal balik antara penjual dan pembeli dengan memanfaatkan fitur yang ada pada digital marketing. Digital marketing memiliki beberapa jenis yaitu: Website, Search Engine Marketing, Sosial Media, Email, dll. Manfaat  dari Digital Marketing adalah Penyebaran Informasi yang Cepat, Jangkauan yang sangat luas, Murah dan Efektif, Membangun Brand Image produk.

Gambar 2. produk unggulan desa sambigede (dokpri)
Gambar 2. produk unggulan desa sambigede (dokpri)

Dalam kegiatan pendampingan ini dilakukan oleh mahasiswa S2 Manajemen Universital Negeri Malang angkatan 2020 yaitu Chairatun Nisa'il Firdausi M dan rekannya Jannatul Firdaus.  Pendampingan dilakukan di Bumdes Kabersera, Desa Sambigede, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang. Desa sambigede sendiri terletak 30km dari Kota Malang dan memiliki beberapa produk unggulan, salah satunya rengginang.  

Bumdes Kabersera sendiri terbentuk dari tahun 2017 namun baru aktif tahun 2019 hingga sekarang, anggota Bumdes sendiri terdapat 9 orang. Berdasarkan data yang dimiliki Bumdes Kabersera  sebelum pandemi covid- 19 terdapat 54 pengusaha rengginang yang aktif, namun sekarang berkurang menjadi 40 pelaku usaha namun yang aktif hanya sekitar 30 pengusaha saja.

"Selama ini pemasaran produk dan jual beli hanya dilakukan secara offline dan memanfaatkan relasi. Jadi saat terjadi pandemi banyak pelaku usaha yang gulung tikar karena belumbisa memasarkan secara online" ujar bapak Puji, selaku sekretaris Bumdes Kabersera.

Gambar 3. Desain stiker dan konten untuk Instagram Bumdes Sambigede (dokpri)
Gambar 3. Desain stiker dan konten untuk Instagram Bumdes Sambigede (dokpri)

Berdasarkan pemaparan tersebut maka membuat Chairatun dan Jannatul selaku mahasiswa S2 yang akan melakukan pendampingan memiliki beberapa rencana untuk membantu pihak Bumdes Kabersera. Antara lain dengan memanfaatkan sosial media dan e-commerce untuk melakukan promosi dan melakukan transaksi jual beli. Serta akan dilakukan pembuatan logo dan desain stiker untuk produk rengginang.

setelah melakukan diskusi dengan pihak Bumdes kabersera mahasiswa diajak untuk berkeliling ke beberapa UMKM rengginang yang masih aktif untuk melihat proses pembuatan dan bahan baku yang digunakan. Hampir seluruh UMKM masih menggunakan cara sederhana untuk memproduksi rengginang.

Gambar 4. diskusi dengan pihak Bumdes (dokpri)
Gambar 4. diskusi dengan pihak Bumdes (dokpri)
Proses pembuatan logo dan stiker dilakukan dengan diskusi bersama dengan pihak Bumdes sehingga dapat menemukan titik tengah mana desain yang sesuai dengan keinginan Bumdes. Setelah pembuatan logo dan stiker selesai kemudian dilanjut membuat email untuk sosial media instagram dan e-commerce shopee. Pembuatan media tersebut dilakukan untuk mempromosikan produk unggulan desa berupa rengginang. 

Tidak hanya itu saja, mahasiswa juga melaksanakan pelatihan mengenai pengoperasian media sosial instagram business dan e-commerce shopee dengan memanfaatkan fitur dan aplikasi pendukung lainnya seperti canva, capcut, dan photoroom untuk mendukung pembuatan konten di instagram dan foto produk lebih unik di shopee. Pihak Bumdes Kabersera berharap dengan adanya pelatihan ini maka proses penjualan atas produk unggulan rengginang bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Gambar 5. Pelatihan sosial media dan e-commerce pada admin bumdes (dokpri)
Gambar 5. Pelatihan sosial media dan e-commerce pada admin bumdes (dokpri)

"saya harap semoga dalam kegiatan pelatihan media sosial dan e-commerce yang dilakukan oleh mahasiswa ini dapat menjadi titik terang dalam memperkenalkan produk unggulan desa yang berupa rengginang ini kepada masyarakat luas tidak hanya kepada warga kabupaten malang saja, namun berharap warga luar kabupaten Malang juga mengenal rengginang dari produk desa Sambigede melalui promosi pada akun media sosial Instagram dan shopee ini."

Kegiatan pelatihan tersebut mendapat respon positif dari pihak Bumdes Kabersera dan aparatur desa Sambigede agar dapat mengenalkan keberadaan produk rengginang dengan lebih luas dengan memanfaatkan media sosial dan e-commerce. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun