Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Solusi Kemacetan Melulu Soal Transportasi Umum? Lihat Kualitas Jalannya!

19 Desember 2015   09:54 Diperbarui: 19 Desember 2015   09:54 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan bicara kemacetan sebelum memastikan ruas jalan berkondisi baik! (Sumber : www.zonadinamika.com)

Wilayah yang berdekatan dengan kawasan padat kegiatan pasti akrab dengan masalah yang satu ini, kemacetan. Siapa yang tidak tahu jika kota-kota besar di Indonesia dilanda masalah kemacetan? Rasanya tidak ada.

Kemacetan membuat masalah yang begitu besar dan menimbulkan efek domino ke mana-mana. Waktu terbuang di jalan hanya untuk menembus kemacetan, bahan bakar minyak habis hanya untuk menyalakan mesin dan pendingin kendaraan, polusi udara semakin terasa, sebagian orang terlambat tiba di tempat kerjanya, masyarakat kehilangan potensi pendapatan. Sungguh kompleks akibat yang ditimbulkan oleh kemacetan. Lalu, apa solusi untuk menyelesaikan masalah kemacetan?

Transportasi umum
Jawaban yang paling umum saya dengar adalah membenahi kualitas transportasi umum. Kendaraan umum dibuat lebih aman, nyaman, dan memiliki rute serta jumlah unit yang banyak. Pertanyaan berikutnya adalah, apakah mudah untuk mengadakan banyak kendaraan dalam satu waktu? Tentu tidak. Membutuhkan dana yang besar? Ya. Apakah semua orang akan beralih ke kendaraan umum? Tidak. Tidak semua tujuan bisa dijangkau oleh transportasi umum dengan mudah dan cepat.

Menambah ruas jalan

Kalau Bundaran HI (Jakarta) setiap hari macet padahal ruas jalannya sudah luas, apa yang harus dilakukan? Mau tambah ruas jalan di mana? (Sumber : www.situsberita.net)


Jawaban kedua yang muncul adalah menambah ruas jalan yang ada supaya seimbang dengan pertumbuhan kendaraan. Mari kita melihat ibu kota Jakarta. Kendaraan terus bertambah? Ya, setiap hari motor dan mobil baru melenggang di Jakarta. Kemacetan terjadi di mana-mana. Masalah yang muncul adalah keterbatasan lahan untuk membangun ruas jalan baru dan masih tingginya kebutuhan lahan untuk peruntukan yang lain.

Pembangunan tempat tinggal

Jawaban ketiga adalah membangun tempat tinggal di sekitar pusat kegiatan tersebut. Masalah yang lagi-lagi muncul adalah keterbatasan lahan. Oke, kita bisa bangun rumah susun dengan ketinggian di atas 20 lantai. Teknologi yang ada sekarang memampukan kita untuk membangunnya dalam waktu yang lebih cepat. Akan tetapi, mari kembali melihat ke ibu kota Jakarta. Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk mencicil atau menyewa unit apartemen? Belum tentu semua pekerja di Jakarta sanggup untuk mengeluarkannya, bahkan untuk satu unit rusunawa sekalipun.

Ketiga solusi di atas tentu perlu dijalankan, namun solusi yang lain tetap dibutuhkan. Mari kita lihat lagi penyebab kemacetan.

Kondisi jalan yang rusak
Kondisi jalan yang rusak juga memberikan kontribusi terhadap kemacetan. Kendaraan akan memilih untuk tidak melalui ruas jalan tersebut dan beralih ke ruas jalan yang lain. Penumpukan kendaraan di salah satu ruas jalan pun tak terhindarkan. Andai terpaksa harus melalui ruas jalan yang rusak, kecepatan berkendara pun dikurangi demi keselamatan dan meminimalisasi risiko kerusakan pada kendaraan. Dengan demikian, jalan yang rusak tersebut harus diperbaiki agar dapat digunakan dengan efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun