Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Suzuki S-Presso: Adik Ignis, Seharga Brio Satya dan Ayla, Mirip Rocky-Raize, Salah Kasih Fitur!

25 Agustus 2022   12:20 Diperbarui: 25 Agustus 2022   12:19 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suzuki S-Presso (Gambar: Suzuki Indonesia)

Lima tahun yang lalu, Suzuki meluncurkan Ignis yang bisa ditebus mulai dari Rp140 jutaan. Penampilannya yang garang tapi tetap lucu plus kenyamanan yang cukup oke membuat saya berani berujar bahwa dia sanggup melibas Honda Brio RS. Ketika harganya kini menembus Rp200 juta dan didatangkan adiknya bernama S-Presso di harga Rp150 jutaan alias tidak jauh dari harga peluncuran Ignis. Apakah adik bisa menggantikan sang kakak?

Sama seperti Ignis, S-Presso juga datang dalam kondisi built-up dari negeri Sharukh Khan. Dijual seharga Rp155 juta (manual) dan Rp164 juta (otomatis AGS), mobil yang bukan LCGC ini sekilas lebih murah dari Brio versi LCGC (Satya) di Rp157 juta (S manual) dan Rp186 juta (E otomatis). Saingan lain saat ini adalah Daihatsu Ayla 1.2 X di Rp145 juta (manual) dan Rp156 juta (otomatis). Front grille S-Presso mirip sekali dengan milik New Ignis, ketika tampak belakang mirip Baleno yang dibuat lebih sporty dengan keberadaan rear skid plate. Secara umum, S-Presso bisa dibilang memiliki bentuk yang mirip dengan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky yang dijual mulai dari Rp205 juta (manual) dan Rp223 juta (CVT).

Di sisi lain S-Presso juga mempunyai "tugas" untuk mengisi ruang yang ditinggalkan oleh Karimun Wagon R (meskipun Suzuki tidak memposisikannya sebagai pengganti). Sama-sama bermesin 1000cc, selama hidupnya Wagon R selalu terjual lebih dari seribu unit per tahun dan S-Presso kini diharapkan terjual paling tidak empat ratus unit per bulan. Ekspektasi ini terasa cukup berat mengingat Wagon R yang sebelumnya punya lineup dari Rp122 juta (GA) sampai Rp155 juta (GS AGS) kini tinggal tersisa dua varian di S-Presso dengan harga yang lebih mahal.

Versi sport dari Celerio, seperti Datsun Go Cross dari Go+?

Tunggu dulu. Lower radiator cover hitamnya yang cukup tinggi itu membuat mobil yang harusnya bisa tampil imut seperti Ignis dan duo Rocky-Raize kini malah tampil seperti mobil Jeep KW yang tidak sangar juga. Dari samping, penggunaan side arch cladding abu-abu yang tinggi itu membuat mobil versi sporty dari Suzuki Celerio ini malah tampil seperti Datsun Go Cross. Keduanya kan bukan mobil yang laku-laku amat di Indonesia, malah nasib akhirnya berujung menyedihkan?

Ya, kita pernah kedatangan mobil hatchback bernama Suzuki Celerio. Dia memang didatangkan dari Thailand saat itu, tetapi juga dijual di India dan laris manis di sana. Mesinnya K10B 1000cc sama seperti Karimun Wagon R. Dengan harga yang lebih mahal dari si LCGC, tenaga mesin yang sama karena tanpa turbocharger, kapasitas penumpang yang segitu-segitu saja, dan fitur yang terbatas juga, jelas minim peminat kecuali pecinta mobil Suzuki 1000cc yang menginginkan transmisi CVT daripada AGS.

Nah, sekarang setelah terjadi sedikit modifikasi dan termasuk di antaranya adalah penggunaan aksesoris sporty sedemikian rupa, meluncurlah mobil bernama S-Presso. Ini mirip dengan apa yang dilakukan oleh Datsun yaitu GO+ menjadi GO Cross, bedanya GO+ adalah LCGC yang laku dan tiba-tiba dinaikkan kelasnya.

Sekilas futuristik, tetapi tetap tidak istimewa

S-Presso punya ground clearance 180 mm, lebih tinggi dari Celerio di 145 mm, setara dengan Ignis dan Ayla, serta lebih pendek dari duo Rocky-Raize di 200 mm. Bannya berdiameter 14 inci dan tidak istimewa mengingat Brio Satya juga menggunakannya di semua varian, bahkan Daihatsu Ayla pun juga menggunakannya untuk varian 1.0 X ke atas. Di sini terlihat cukup jelas bahwa penyebab S-Presso terlihat "ketinggian" adalah aksesoris sporty-nya itu. Mending benar-benar sporty, di area ban terasa ada yang kurang dengan tidak disertakannya mud guard.

Masuk ke dalam mobil, dasbor Celerio yang tergolong "waras" berubah menjadi lebih futuristik. Speedometer pindah ke bagian tengah mobil, tidak aneh karena sudah lama ditemukan pada Toyota Vios dan Yaris lama sekitar 15 tahun lalu. Digital yang langsung menampakkan angka dibandingkan analog jelas lebih mudah dilihat, tetapi warna oranyenya jelas menampilkan vibes jadul dan mengapa tidak pakai warna putih saja.

Ditambah lagi, jangankan ada tachometer digital kecil dalam bentuk progress bar seperti di MID Datsun GO, S-Presso tidak memilikinya sama sekali! Penunjuk putaran mesin ini penting untuk mengetahui kesehatan mesin, ditambah lagi juga membantu pengendara mobil manual dalam mengevaluasi gaya berkendara yang lebih ramah terhadap konsumsi bahan bakar. Semakin menyebalkannya lagi, ketika panel instrumen mobil sudah pindah ke tengah, tempat yang ditinggalkan di kanan dibiarkan tertutup. Padahal kan lumayan jika bisa dibuatkan laci terbuka untuk menaruh HP pengemudi.

Nah, speedometer, MID, dan panel hiburan touchscreen membentuk bagian tengah berbentuk bulat seperti Mini Cooper. Dia dilengkapi juga dengan tombol power window, ya bukan di pegangan pinggir pintu. Ya, fungsional juga sih karena pengemudi bisa membuka jendela kiri tanpa bantuan "kenek" dan "kenek" bisa membuka jendela kanan tanpa bantuan pengemudi. Pengatur AC masih manual dengan knob yang diputar-putar dan gagang setir tidak memiliki tombol untuk mengatur panel hiburan, cukup menyedihkan jika dibandingkan terhadap Brio Satya S dan Daihatsu Ayla 1.2 X yang berada di harga setara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun