Aku nyaris menangis karena bahagia melihat betapa antusiasnya ratusan Kompasianer mengikuti senam massal di area Piazza Gandaria City. Bagi diriku itulah klimaks keberhasilan Komunitas KOPROL dalam upaya memeriahkan Kompasianival 2015. Klimaks tersebut bisa terjadi berkat kerja sama harmonis antara diriku dengan sahabat-sahabat yang banyak membantu. Kami bekerja dan berpikir keras hingga berkeringat mempersiapkannya.
INTRO
Petang hari tanggal 7 September 2015, diriku membaca artikel yang dirilis oleh admin Kompasiana. Dalam artikel tersebut tertulis bahwa Kompasianer bakal mendapatkan kesempatan tulisannya ditampilkan oleh ragam media massa online yang bernaung dalam PT.Kompas Gramedia (hybrid journalism).Â
Dalam artikel rilisan admin Kompasiana tersebut disebutkan bahwa media khusus olahraga juara.net siap berkolaborasi dengan komunitas di Kompasiana. Aku pun langsung mencari tahu apakah sudah ada komunitas olahraga di Kompasiana, dan ternyata belum ada. Hingga pada akhirnya diriku mengkorfimasi kepada salah satu admin Kevin Anandhika Legion, berniat mendirikan mendeklarasikan komunitas olahraga di Kompasiana.
Kevin Legion lalu mengarahkan diriku untuk berkomunikasi dengan admin Wardah Fajri yang kebetulan ditunjuk sebagai penanggung jawab komunitas. Kemudian aku berkonsultasi dengan rekan Kompasianer penggemar olahraga yang sudah ku kenal langsung, Mbak Ya Yat dan Bang Aswi. Mereka pun setuju dengan usulan diriku membentuk komunitas yang pada akhirnya dideklarasikan secara resmi dengan nama KOPROL (Kompasianer Penggemar Olahraga) pada tanggal 9 September 2015 yang bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional.Â
VERSE
Karena komunitas KOPROL belum ada saat  Community Gathering Kompasiana diselenggarakan pada bulan Agustus 2015, maka aku masih buta dengan visi rancangan kegiatan yang diagendakan oleh admin Kompasiana kepada komunitas. Aku lantas meminta waktu bertemu dengan admin Wardah Fajri untuk membicarakan hal tersebut. Akhirnya kami sepakat berjumpa pada tanggal 22 September, setelah sama-sama selesai mengikuti acara 'Seminar Rayakan Perbedaan' di Bentara Budaya Palmerah.Â
Aku mengobrol seru dan asyik hingga empat jam lebih lamanya dalam pertemuan pertama dengan mbak Wawa (panggilan akrab Wardah Fajri). Dalam obrolan saya sempat menanyakan hal ini, " Apakah benar tim admin Kompasiana mulai gencar membangun banyak komunitas hanya demi kemeriahan euforia Kompasianival?"Â
Mbak Wawa menjawab bahwa Kompasiana mulai mengakomodir banyak komunitas atas instruksi kang Pepih Nugraha, dan tidak terbatas hanya untuk memeriahkan Kompasianival 2015 saja. Komunitas bakal didukung penuh pada tahun-tahun berikutnya.
Dari hasil obrolan tersebut, diriku pun mulai bersemangat untuk mengajak sahabat Kompasianer membangun Komunitas KOPROL menjadi besar.
Tanggal 21 Oktober, prahara terjadi. Salah satu komunitas yang telah lama mesra dengan Kompasiana, memutuskan pamit karena tidak setuju dengan SOP yang saat itu diterapkan oleh tim admin Kompasiana. Aku pun sempat gundah, mulai mempertanyakan keseriusan admin Kompasiana dalam mengelola komunitas.Â