Tanggal 24 Juli 2025, Kelompok KKN Kolaboratif 21 Desa Nguter mulai menggarap beberapa program kerja. Sinergi tersebut memperlihatkan bagaimana mahasiswa mampu berkontribusi nyata dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Tak hanya berkontribusi di bidang peduli lingkungan desa, kelompok KKN Kolaboratif 21 mulai mencoba merambah di bidang pendidikan dan kegiatan sosial penyaluran bantuan beras bulog.
Sejak 3 hari sebelum dilaksanakan kegiatan mengajar, para mahasiswa telah berkoordinasi dengan Kepala Sekolah Sekolah Dasar (SD) 4 Negeri Nguter untuk menyiapkan materi yang akan diajarkan. Program kerja yang bertemakan "Kelas Ceria Bersama Kakak KKN: Meningkatkan Semangat Belajar Anak SD di Desa Nguter" ini bertujukan untuk
- Meningkatkan semangat belajar dan motivasi siswa SD.
- Memberikan penguatan materi pelajaran dasar (Matematika, Bahasa Inggris).
- Melatih keterampilan sosial dan percaya diri siswa melalui pendekatan interaktif dan menyenangkan.
- Menyisipkan nilai karakter seperti gotong royong, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
Tanggal 29 Juli, Perangkat Desa bersama Kelompok KKN Kolaboratif 21 dalam melakukan pendistribusian. Fokus mereka adalah memastikan ketepatan data penerima dan kelancaran teknis penyaluran di lapangan. Perangkat desa mengambil peran penting dalam verifikasi KPM agar bantuan tepat sasaran dan tidak terjadi tumpang tindih penerima.
Dalam proses distribusi, mahasiswa terlibat langsung dalam pendataan, pengangkutan, dan pembagian karung beras. Tidak hanya secara fisik, kehadiran mahasiswa juga memberikan dampak pada aspek informasi dan komunikasi publik. Mereka menjelaskan prosedur pengambilan bantuan agar warga tidak bingung saat di lokasi pembagian. Â Beserta pemberian Vitamin C gratis yang telah Balai Desa Nguter sediakan.
Proses yang awalnya diprediksi berjalan seharian penuh, ternyata dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Lebih dari 350 KPM menerima beras dengan tertib dan lancar tanpa kendala berarti. Kehadiran mahasiswa KKN mempercepat alur distribusi dan mengurangi beban kerja perangkat desa keseluruhan.
Kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi wujud nyata pengabdian yang berdampak langsung bagi masyarakat. Mereka tidak sekadar. Melalui keterlibatan aktif ini, mahasiswa KKN Kolaboratif 21 membuktikan bahwa nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat diwujudkan secara konkret. Pengalaman lapangan seperti ini mengasah kepekaan sosial sekaligus menanamkan nilai gotong royong. Kerja sama yang terjalin erat antara mahasiswa, pemerintah, dan warga menjadi modal sosial yang penting untuk pembangunan desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI