Jumat sore, 13 Juni 2025, RW 7 Kelurahan Krapyak tampak lebih hidup dari biasanya. Deretan kursi dan karpet sudah ditata, ember-ember media budidaya disiapkan, dan aroma fermentasi dari sisa dapur mulai tercium samar. Kami, mahasiswa KKN Tematik, hadir untuk menyelenggarakan edukasi lingkungan yang bertujuan menyadarkan warga akan bahaya pembakaran sampah dan menawarkan solusi ramah lingkungan.Â
Kegiatan dibuka dengan pemaparan tentang bahaya asap hasil pembakaran sampah rumah tangga—kebiasaan yang selama ini dianggap wajar namun membawa dampak serius terhadap kesehatan dan lingkungan. Dari situ, obrolan mengalir menuju solusi: budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF), pembuatan pupuk organik cair (POC), serta pentingnya pengelolaan sampah berbasis rumah tangga.Â
Antusiasme warga tidak perlu diragukan. Didampingi oleh kader lingkungan Ibu Deris Salamah dan Pak RT 03 RW 07, warga berbondong bondong hadir dan terlibat langsung. Praktik budidaya maggot dilakukan dengan semangat: mulai dari pengenalan siklus hidup larva hingga praktik memberi makan sampah dapur sebagai media. Warga tampak heran sekaligus kagum bahwa larva kecil ini bisa menjadi solusi pengurai sampah organik yang cepat dan efisien.
Tak kalah menarik, sesi praktik pupuk organik cair juga menyita perhatian. Warga belajar mencampur limbah dapur, air cucian beras, dan molase sebagai bahan dasar fermentasi. Banyak yang bertanya apakah bisa dibuat secara rutin dan dijual. Edukasi ini seolah membuka mata, bahwa limbah yang selama ini dibuang begitu saja, ternyata menyimpan nilai ekonomi dan manfaat besar bagi tanaman.
kami bersyukur karena kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari warga dan tokoh masyarakat setempat. Kehadiran dan dukungan warga dari Ibu Deris dan Pak RT menjadi kunci kelancaran acara. Warga tidak hanya datang sebagai peserta, tetapi juga sebagai mitra diskusi yang aktif. Bahkan, beberapa dari mereka berharap bisa membentuk kelompok belajar kecil agar program seperti ini bisa berjalan secara berkelanjutan.Â
Kegiatan ini mungkin hanya berlangsung satu sore, tapi kami percaya dampaknya bisa jauh lebih panjang. Kami tidak ingin program ini hanya menjadi formalitas dari KKN, tapi menjadi titik awal dari perubahan kebiasaan dan kesadaran lingkungan. Karena di balik satu larva maggot, satu botol pupuk cair, dan satu sesi diskusi sore, ada harapan besar untuk lingkungan yang lebih sehat dan lestari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI