Mohon tunggu...
Celine Vera
Celine Vera Mohon Tunggu... Editor - Agroteknologi (UKSW)

Agroteknologi 18 (UKSW)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Festival Panen Gandum Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW 2018

14 September 2018   22:13 Diperbarui: 14 September 2018   22:26 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 14 september 2018 Pusat Studi Gandum Fakultas Pertanian dan Bisnis menyelenggarakan Festival Panen Gandum. Acara ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Dalam acara Festival Gandum ini tidak hanya di hadiri dari sivitas akademika Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW, namun juga turut mengundang siswa SMA/SMK Salatiga dan sekitarnya, juga masyarakat sekitar Kebun Percobaan Salaran.Acara Festival Gandum tahun 2018 juga dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit dan juga tarian-tarian daerah serta terdapat bazar dari hasil olahan gandum. Serta ada talkshow yang menghadirkan beberapa narasumber yaitu, Pembantu Rektor V UKSW Dr Suryasatriya Trihandaru, Vice President of Sales Area III PT Indofood Sukses Makmur Devisi Bogasari Ariawan Budiprabawa, dan Peneliti Balai Penelitian Tanaman Serelia Maros Sulawesi Selatan Dr Amin Nur SP.

Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW merupakan universitas pertama di Indonesia yang mengembangkan tanaman gandum tropis dengan varietas Dewata.Yang kita tahu tanaman gandum hanya bisa ditanam di daerah subtropis. 

Karena di Indonesia beriklim tropis maka hanya gandum dengan varietas tertentu yang bisa ditanam di Indonesia salah satunya varietas dewata yang di budidayakan di Kebun Percobaan Salaran di Desa Wates, Kec.Getasan, Kab.Semarang, Prov. Jawa Tengah milik Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW. Penelitian dan budidaya gandum ini telah dilakukan sejak tahun 2000 oleh Pusat Studi Gandum Tropika Fakultas Pertanian UKSW.

Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW juga bekerja sama dengan PT.Bogasari dan tentunya mengajak para peneliti serta dinas terkait seperti dinas pertanian untuk ikut mendukung dan terus mengembangkan pembudidayaan gandum tropika. Di lahan kurang lebih 2 hektar digunakan untuk pembudidayaan gandum tropika ini, untuk setiap hektar kira-kira dapat menghasilkan 2,9 ton gandum tropika. Untuk hasil panen saat ini sebagian digunakan untuk pembenihan dan sebagian lagi dijadikan tepung. Dari tepung yang dihasilkan dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan

dok. UKSW Salatiga
dok. UKSW Salatiga
.Hingga saat ini masih dilakukan riset dan penelitian agar dapat terus mengembangkan jenis gandum yang juga dapat ditanam di semua daerah di Indonesia. Karena sejauh ini untuk penanaman gandum belum bisa ditanam di semua daerah. Dalam menanam gandum ini, faktor iklim juga mempengaruhi seperti jika curah hujan terlalu tinggi juga dikhawatirkan dapat mengganggu hasil panen nantinya. Sehingga penelitian demi penelitian terus dikembangkan oleh para peneliti dan dosen Fakultas Pertanian dan Bisnis khususnya yang mengampu di bidang ini.

Dari awal dikembangkannya gandum tropika di Indonesia, Pusat Studi Gandum Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW yang masih tetap konsisten hingga saat ini dalam pembudidayaan gandum. Perlu kita ketahui bahwa Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara pengimpor gandum terbesar. Sehingga melalui pengembangan yang dilakukan Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW ini kedepannya dapat mengurangi ketergantunggan Indonesia dalam mengimpor gandum dan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan gandum sendiri.

Jika kita bandingkan gandum dengan makanan pokok orang Indonesia seperti padi, untuk kandungan nutrisi seperti protein gandum  lebih tinggi protein, dan harga perkilogramnya juga gandum yang sudah menjadi tepung terigu lebih terjangkau. Apa lagi tepung terigu merupakan bahan baku yang banyak digunakan di industri pangan. Kita bisa lihat makanan-makanan yang menggunakan tepung terigu seperti roti, mie, pasta, kue-kue tradisional, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu mari kita sama-sama mendukung untuk meningkatkan pembudayaan gandum di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun