Sales call di Jakarta memang tak dapat diduga. Sedang asyik di jalanan, pohon tumbang gegara hujan lebat. Karena pohon tumbang, bos menuding kita bohong. Padahal foto dan video sudah dikirim.
Jalanan macet di Jakarta sudah biasa (sebelum pandemi), tak pandang waktu. Karena macet, mendadak seorang klien menggagalkan pertemuan. Terlalu lama menunggu, katanya.
Sales call memang wajib bagi tim marketing. Dilakukan dari posisi sales executive hingga sales leader. Sales leader harus turun gunung. Jika tidak, lapuk kena debu gunung Sinabung. hehe
Modal sales call adalah memberi dan diberi kepercayaan. Berhasil atau tidak suatu tim bergantung saling mempercayai sesama anggota tim. "When you give a task, just try to trust to him/her as you will be trusted by them", kira-kira begitu tepatnya.
Sales team tunjukan tanggung jawabmu!
Dear hotelier,
Hasil akhir adalah bukti yang tak dapat disangkal. Itu sebabnya, tak heran bila bos uring-uringan karena hasil tidak maksimal.
Beberapa tahun silam, seorang bos memiliki ide absurd. Saat itu saya wawancara kerja dengan ekspatriat, pimpinan hotel di Jakarta Selatan. Sebuah ide agar selama sales call memakai rekaman audio saat percakapan. Pendapat anda?
Setiap sales pasti mengernyitkan dahi. Sepertinya terlalu mengada-ngada, sales call harus membawa bukti rekaman?
Saya berpikir, jangan-jangan ia tidak mempercayaiku juga. Syukurlah saya tidak jadi direkrut. Tampaknya terlalu berlebihan menggunakan ide-ide aneh semacam itu.
Bagaimana kita menunjukkan bahwa tim layak dipercaya?
(*) Tunjukan hasil akhir
Manajemen akan bangga, tim memberikan hasil gemilang.
(*) Mempersempit peluang komplen
Pelanggan, tamu bahagia dan senang. Bila muncul keluhan hanyalah keluhan kecil yang dapat ditangani cepat.