Data hari itu dikirim kepada seluruh hotel. Keakuratannya mendekati 99% sehingga hampir sulit melenceng dari kesalahan atau manipulasi data.
Kini dengan adanya STR Global (Smith Travel Research, Inc), secara mudah kita menganalisis compset dari sistem online.
Namun lemahnya sistem ini, bila hanya 2 atau 3 hotel saja yang mendaftar, maka hotel pesaing lainnya didata secara manual. Baiklah, kita lupakan dulu hal ini.
Mengapa data ini distempel "rahasia" di antara hotel kompetitor?
Semakin angka-angka itu bersembunyi alias tidak akurat maka data analisis compset di kota itu pun menjadi tidak akurat. Bisa berakhir pada salah analisis hunian pengunjung dan pendapatan MTD dan YTD.
Mengapa hotel tertentu terkesan pelit memberikan informasi data?
Dengan adanya STR, maka hotel peminat ini berbondong-bondong menjadi anggota. Tentu dengan sejumlah pembayaran. Peminat terbanyak dari chain internasional hotel.
Setiap hari, duty manager tak perlu menelepon kompetitor, tak lagi bersalam ria. Alasannya tentu saja sistem yang apik dapat dimonitor manajemen, baik dari dalam negeri maupun di Perancis sekalipun
Tidak hanya chain internasional, hotel independen pun ada yang berlaku demikian. Umumnya pemilik hotel yang kaku dalam hal kepemimpinan. GM pun tak berdaya dibuatnya.
Merasa hotelnya super oleh karena brand maupun sistem manajemen. Keberadaannya tidak sebanding dari hotel pesaing bentukan chain nasional dan independen.
Manajemen hotel bertipe demikian cenderung ekslusif, mengisolasi diri. Tidak saja gedung megah membuat di atas angin, tim pemasaran pun merasa super. Hubungan yang terjalin tidak erat. Take it for granted.