Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sang Perokok

25 Januari 2021   16:55 Diperbarui: 25 Januari 2021   17:08 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asap kereta api (ilustrasi pixabay)

Secerewet apapun kita menasehati seorang perokok, masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Semakin dilarang, semakin timbul keinginan mengisapnya.

Awal merokok karena melihat teman asyik merokok. Mulanya hanya mencicipi lama kelamaan jadi perokok aktif. Akhirnya petualanganpun dimulai. Saya menjadi perokok

Teringat saat bekerja di kota A, B, C , beberapa bos adalah perokok berat. Setiap kali berdiskusi selalu mengajak ke lounge sambil merokok. Modelnya serupa, merokok di lounge.

Dalam tulisan ini saya takkan berkisah tentang kandungan nikotin dan semacamnya. Semua orang paham, merokok itu tidak baik bagi kesehatan, tapi tetap dijual hehe.

Keinginan putus dari rokok seolah tersendat karena dahulu kebanyakan bangunan mempunyai ruang ramah bagi tamu perokok.

Birds feather flock together

Kemudian dalam pertemanan baru, kita mencari teman merokok. Jadilah satu geng perokok. Lama kelamaan saya terbiasa dengan kondisi ini. Sebut saja saya menjadi ketagihan. Di tas selalu membawa kotak rokok.

Hal tersulit ketika berada di Singapore dan Malaysia. Ke-2 negara jiran ini menindak sangat tegas orang yang merokok di sembarang tempat.

Bahkan di Singapore saya harus berdiri di jalan raya yang tersedia tempat abu rokok (standing ashtray). Berdiri sendirian dibawah sengatan udara panas, tidak senyaman merokok dalam ruangan. Perokok dibiarkan tidak nyaman.

Di Malaysia, peraturan semakin diperketat sebelum masa wabah. Perokok yang melanggar aturan dikenakan denda bahkan jika tak sanggup membayar bisa masuk penjara. Polis berkeliaran di tempat umum mengawasi pelanggar aturan itu.

Begitupun di negri kita larangan merokok dimana-mana, namun apabila kita mencari kamar untuk perokok (smoking room) di hotel-hotel, selalu saja penuh. Artinya perokok selalu ada dimanapun. Padahal dari api rokok bisa menyebabkan kebakaran kamar hotel dan gedung lho.

Melenyapkan ketergantungan dengan memberi ruang tidak nyaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun